Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Kompas.com - 26/05/2024, 19:50 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sheila Respati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Timur Said Abdullah meminta Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025.

Hal tersebut menurutnya, sejalan dengan poin nomor 17 hasil rekomendasi dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P yang disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Beach City International Stadium, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Menurutnya, gagasan tersebut disuarakan oleh kader PDIP mulai dari anak ranting, pengurus anak cabang (PAC), hingga DPD. Hal ini karena kuatnya sosok Megawati yang tak bisa dilepaskan dari PDIP.

“Berdasarkan aspirasi dari anak ranting, ranting, PAC, serta DPD PDIP, mereka masih menginginkan Megawati Soekarnoputri jadi Ketum PDIP hingga 2030,” ujar Said di Beach City International Stadium, Minggu.

Baca juga: Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Said menilai, kader PDIP juga masih membutuhkan sosok Megawati. Pasalnya, Megawati dinilai sebagai sosok seorang ibu yang mampu menjaga solidaritas partai. Ia menambahkan, PDIP menurutnya merupakan satu-satunya partai yang paling solid di Indonesia.

"Hal ini tak lepas dari peran sang ketua umum," imbuh Said. 

Selain itu, Megawati juga dinilai dapat membuat memiliki peran membuat partai menjadi teduh dan mampu mengayomi kader partai. Kemampuan seperti itu sudah ditemukan pada sosok selain Megawati.

Terkait ucapan Megawati yang meminta Puan Maharani menjadi ketua umum partai, Said menilainya sebagai candaan. Menurutnya, ucapan tersebut tidak bisa dianggap sebagai sikap resminya sebagai Ketua Umum PDIP.

“Ucapan tersebut merupakan ujaran yang tidak terdapat dalam naskah pidato resmi. Sebenarnya, menurut ketua umum, menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bukan pekerjaan yang mudah. Jadi, itu candaan Ketua Umum PDIP,” tuturnya.

Baca juga: Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Sebagai informasi, candaan tersebut dilontarkan Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas ke-V PDIP pada Jumat (24/5/2024).

Megawati berseloroh jika Puan senang melakukan kunjungan ke luar negeri dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR.

“Lalu saya bilang, 'gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi Ketua Umum',” ucap Megawati saat itu.

Peran PDIP dalam pemerintahan dan Pilkada

Said juga menyampaikan pendapatnya mengenai peran PDIP dalam pemerintahan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia menegaskan bahwa partainya akan melakukan peran check and balances.

PDIP juga masih mengamati perkembangan politik hingga pergantian kekuasaan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober 2024.

Menurutnya, baik berada di dalam maupun luar pemerintah, PDIP tetap fokus memperbaiki kesejahteraan rakyat.

“Bagi kami, ujungnya sama saja. DPR bekerja untuk rakyat. Pemerintah bekerja untuk rakyat. Kami saling memberi masukan, mengkritik, serta sama-sama bekerja untuk rakyat,” tuturnya.

Sementara itu, soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai pendekatan terhadap calon gubernur, termasuk Khofifah Indar Parawansa.

Pihaknya telah berbicara dengan sejumlah partai yang mengusung Khofifah, seperti Gerindra, Partai amanat Nasional (PAN), dan Golkar.

Baca juga: Said Abdullah: Perjuangan Kartini Layak Dapat Nobel

Meski demikian, Said mengaku bahwa jika partai mengusung Khofifah, pihaknya ingin calon wakil gubernur berasal dari kader PDIP. Menurutnya, PDIP memiliki berbagai kader potensial sebagai cawagub.

“Kami tidak banyak meminta, tapi calon wakil gubernurnya harus dari PDIP,” tutur Said.

Said berharap, masyarakat tidak hanya memandang rakornas untuk melihat sikap politik PDIP, tapi juga program-program partai. Menurutnya, PDIP memiliki berbagai program strategis, seperti kemandirian serta kedaulatan di bidang pangan dan energi.

Jika bidang tersebut dapat dikuasai, perekonomian rakyat menjadi lebih maju dan Indonesia menjadi dapat menjadi bangsa yang lebih sejahtera.

Ia merasa miris karena Indonesia mengalami food trade deficit 5,8 miliar dollar AS pada 2023. Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

“Itu bisa menjadi masukan untuk pemerintah yang akan datang sekaligus kerja politik yang akan kami lakukan selama 5 tahun ke depan. Syukur-syukur jika pak Prabowo juga menaruh perhatian pada bidang tersebut,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com