Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo pada Pilkada Jakarta 2024

Kompas.com - 24/05/2024, 12:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya mempertimbangkan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, Budi Djiwandono, untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Herzaky menilai, Budi sukses memimpin Tim Bravo (Komunikasi) TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Selain itu, Budi juga kembali terpilih sebagai anggota DPR pada tahun ini.

"Kalau eksternal, kami lihat Budi Djiwandono dari Gerindra sekaligus anggota DPR RI dari Kaltim. Sukses pimpin Tim Bravo TKN pas Pilpres 2024 lalu," ujar Herzaky dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Jadi Jubir Pemenangan Gerindra, Punya Harta Rp 5,7 Miliar

Selain itu, Demokrat juga mempertimbangkan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta.

Herzaky menilai, Jakarta akan semakin kuat jika Ridwan Kamil yang memimpin ke depannya.

Demokrat juga membuka kemungkinan mengusung Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024, Sudirman Said. 

Kendati demikian, Demokrat menutup pintu bagi Anies Baswedan.

"Pak Sudirman Said. Beliau ini sangat kompeten, leadership, manajerial, kompetensi teknisnya. Anies? Tidak. Tidak masuk radar kami," ucapnya.

Baca juga: Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Sementara dari pihak internal Demokrat, Herzaky menyebut nama mantan Bupati Lebak Iti Jayabaya, mantan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan anggota DPRD Provinsi Jakarta Ali Suharli.

Herzaky menjelaskan, Demokrat memang sedang mempertimbangkan dan mendalami nama-nama untuk Pilkada Jakarta 2024.

Mengingat Jakarta merupakan kawasan strategis, banyak barometer yang dipertimbangkan.

"(Jakarta) berpengaruh bagi banyak daerah. Kita maunya yang jadi pemimpin Jakarta, benar-benar memikirkan dan peduli dengan warga Jakarta. Fokus mengurus Jakarta. Bukan sekadar menjaga nama tetap jadi perhatian publik, ataupun meningkatkan popularitas untuk 2029," jelas Herzaky.

Baca juga: Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Maka dari itu, kata dia, dalam mengambil setiap kebijakan, Demokrat selalu berpikir, apakah ini yang terbaik untuk warga Jakarta.

Herzaky menegaskan, pihaknya mencari pemimpin yang tidak berpikir untuk menaikkan popularitas ataupun mendapatkan sentimen positif dari publik.

"Kita butuh pemimpin yang benar-benar bisa memberikan manfaat untuk rakyat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com