JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Gerindra Budi Djiwandono ditunjuk sebagai Juru Bicara (Jubir) Pemenangan Pemilu 2024 untuk partainya.
Keputusan ini ditetapkan melalui rapat Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra pada Jumat (23/9/2022).
"Rapat Badan Pemenangan Pemilu yang diadakan pada hari Jumat telah memutuskan salah satu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budi Djiwandono, untuk menjadi salah satu Juru Bicara dari Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangan yang disampaikan Humas Gerindra, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Gerindra Tunjuk Budi Djiwandono Jadi Jubir Pemenangan Pemilu 2024
Sebagai juru bicara, Budi memiliki tugas khusus. Salah satunya, menjangkau pemilih muda supaya memahami visi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang hendak maju sebagai calon presiden.
"Di mana kekhususan dari juru bicara Mas Budi Djiwandono ini adalah menjangkau kalangan pemilih pemula, kalangan pemilih muda, agar mengerti visi dan misi perjuangan Pak Prabowo Subianto," kata Dasco.
Memegang peranan penting di Partai Gerindra, siapa Budi Djiwandono sebenarnya? Berapa harta kekayaan Budi?
Harta kekayaan Budi berdasarkan laporan terakhirnya mencapai Rp 5,7 miliar, tepatnya Rp 5.716.873.242.
Angka ini tercatat dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Budi yang dilaporkan pada 29 Maret 2022 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Jadi Jubir Pemenangan Pemilu Gerindra
Harta Budi terdiri dari alat transportasi hingga surat berharga. Ia tercatat memiliki mobil Honda Sedan tahun 2019 senilai Rp 719.500.000.
Dia juga memiliki surat bergarga senilai Rp 4,9 miliar. Keponakan Prabowo Subianto itu juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 2.298.998.242.
Sementara, total hutang Budi sebanyak Rp 2.201.625.000, sehingga jumlah total kekayaannya sebesar Rp 5,7 miliar.
Harta kekayaan Budi naik sekitar Rp 500 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mana dia mencatatkan LHKPN sebesar Rp 5,2 miliar pada 2021.
Nama lengkapnya Gerardus Budisatrio Djiwandono. Budi kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membawahi lingkungan hidup dan kehutanan, kelautan, dan perikanan.
Di internal Partai Gerindra, Budi menempati kursi Wakil Ketua Umum. Sementara, di Fraksi Gerindra di DPR, dia menjabat sebagai Wakil Sekretaris.
Lahir di Jakarta, 25 September 1981, Budi tak lain adalah keponakan Prabowo Subianto. Dia merupakan anak dari pasangan Bianti Djiwandono dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Sudrajad Djiwandono.
Sejak duduk di bangku SMA, Budi mengenyam pendidikan di luar negeri. Pendidikan menengah atas dia tempuh di Berkshire School, Amerika Serikat.
Budi lantas melanjutkan pendidikan jenjang S1 di jurusan Pemerintahan dan Hubungan Internasional di Clark University, Amerika Serikat.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Terpaut Jauh dari Gerindra dan Golkar
Budi telah duduk sebagai anggota DPR sejak Agustus 2017 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Saat itu, dia menggantikan Luther Kombong yang meninggal dunia pada Juni 2017.
Pria berusia 41 tahun itu lantas mengikuti Pemilu Legislatif 2019 di daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur dan berhasil menang. Kemenangan itu mengantarkan Budi kembali ke kursi anggota dewan hingga kini.
Sebelum terjun ke politik, Budi menjabat sebagai petinggi sejumlah perusahaan seperti Direktur Utama PT Nusantara Pandu Energi, Direktur Utama PT Karunia Tidar Abadi, hingga Komisaris PT Satrio Putra Tidar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.