Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Kompas.com - 20/05/2024, 22:04 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI mengakui bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia semakin kompleks dengan adanya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Oleh karena itu, dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-59 mereka, Lemhannas mengambil tema ‘reaktualisasi ketahanan nasional’.

“Kenapa kita angkat? Karena memang kondisi secara global, regional, dan nasional sangat dinamis. Tantangan-tantangan yang kita hadapi juga sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Plt Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono dalam konferensi pers perayaan HUT ke-59 Lemhannas di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Dalam perayaan HUT tahun ini, Lemhannas memaparkan orasi ilmiah dari Tenaga Profesional Lemhannas Prof Dadan Umar Daihani yang menyinggung soal ‘geo-cybernetics’.

Baca juga: Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Dalam orasi ilmiah itu, disebutkan bahwa tantangan semakin kompleks karena adanya AI.

“Sekarang dunia kita, dunia digital, tantangan-tantangan yang kita hadapi semakin kompleks dengan adanya artificial intelligence. Semua itu adalah tantangan buat kita,” kata Eko.

Eko menyebutkan, geo-cybernetics merupakan tantangan dalam menghadapi dunia siber, bukan lagi dunia nyata.

“Dulu kita masih menggunakan secara analog, sekarang digital, perubahan-perubahan zaman seperti kita harus ikuti. Kalau tidak, kita akan tertinggal dan terlindas oleh zaman,” ujar mantan Kepala Staf Umum TNI itu.

Lemhannas juga sedang mengkaji bagaimana cara memperkuat hubungan militer dan sipil, seperti tujuan Presiden Soekarno mendirikan Lemhannas.

Baca juga: Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

“Salah satu pertimbangan Presiden Soekarno membentuk Lemhannas ini adalah beliau ingin mengintegrasikan antara sipil dan militer. Kalau mungkin bahasa yang sekarang kita gunakan adalah kolaborasi. Jadi kolaborasi seluruh aspek berkaitan dengan penataan ketahanan nasional bangsa ini,” ujar Eko.

Eko pun mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia soal pentingnya berkolaborasi.

“Jangan kita mengedepankam ego sektoral masing-masing. Banyak persoalan bangsa ini yang harus dihadapi atau kita lakukan secara kolaboratif,” kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com