Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Kompas.com - 27/04/2024, 19:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Defend ID, holding industri pertahanan dalam negeri, menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) produksi mereka naik menjadi 55 persen dalam tiga tahun lagi.

Direktur Utama Defend ID Bobby Rasidin mengatakan, saat ini TKDN alpalhankam produksi mereka masih sekitar 40 persen.

“Jadi kalau satu produk rata-rata 40 persen, itu sudah ekosistem dalam negeri. Nah ini tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi. Seiring juga dengan peningkatan kapasitas produksi kita diharapkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan kita bisa di atas 55 persen TKDN-nya,” kata Bobby saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 Defend ID di Graha Pindad, Bandung, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Erick Thohir Angkat Asisten Khusus Prabowo Jadi Komisaris PT Pindad

Bobby mengakui bahwa bahan baku atau raw material masih impor, seperti mesin, beberapa jenis baja, hingga komposit untuk pesawat.

“Jadi memang ketergantungan kita terhadap supply chain dunia pada komponen ini masih tinggi. Nah inilah tantangan buat Defend ID bagaimana kita menurunkan tingkat ketergantungan dengan global supply chain,” ucap Bobby.

Bobby pun tak menampik bahwa rantai pasokan atau supply chain alpalhankam terganggu dampak dari eskalasi konflik global.

“Challenge buat kami adalah terganggunya supply chain dunia. Seperti yang kita lihat, konflik di Laut Merah itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Yang tadinya komponen yang kita import dari Eropa itu lewat Terusan Suez, sekarang terpaksa memutar,” ujar dia.

Baca juga: PR untuk KSAU Tonny Usai Dilantik: Kesiapan Operasi hingga Dituntut Adaptif Seiring Datangnya Alutsista Baru

Diketahui, kondisi geopolitik di Timur Tengah saat memanas setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel yang kemudian direspons oleh negara Yahudi itu.

Belum lagi, perang Rusia-Ukraina yang belum mereda.

Selain itu, lanjut Bobby, waktu pengiriman dan produksi lebih panjang akibat konflik global. Ditambah, inflasi yang tinggi.

“Kemudian kita tahu juga The Fed mempertahankan suku bunganya untuk jangka panjang. Ini tentunya mengakibatkan komponen material cost dari produksi kami akan ter-impact juga,” kata Bobby.

Namun, konflik di mana-mana membuat kesempatan Defend ID untuk mengembangkan pasar goblal semakin terbuka.

Hal ini karena negara-negara di dunia berlomba menaikkan anggaran pertahanan mereka.

“Ini tentunya opportunity yang luas sekali buat Defend ID untuk mengembangkan pasar globalnya,” ujar Bobby.

Baca juga: TNI Kerahkan Alutsista Bantu Masyarakat Mudik, dari Helikopter hingga Kapal Perang

Sebagai informasi, Defend ID adalah holding industri pertahanan dalam negeri yang beranggotakan PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad Persero, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan RI Muhammad Herindra meminta Defend ID untuk terus berinovasi dan berkolaborasi.

“Saya percaya Defend ID mampu menjadi perwakilan industri internasional yang berkelas dunia, mengukir prestasi yang membanggakan bagi bangsa dan negara,” kata Herindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com