Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuhan Danramil 04 Aradide: Dibunuh OPM, Kondisi Paniai Masih Kondusif

Kompas.com - 13/04/2024, 10:06 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang beredar di dunia maya memperlihatkan Danramil 04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey melintas di daerah sepi di Kampung Pasir Putih, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Rabu (10/4/2024) sore.

Dalam video tersebut terlihat ia menggunakan motor trail, kemudian terdengar suara tembakan.

Perlakuan keji sekelompok orang terhadap Oktovianus juga diperlihatkan yang ditengarai menjadi penyebab luka robek di kepala belakang dan beberapa luka lainnya.

Video tersebut cocok dengan kronologi yang dijelaskan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Baca juga: Sosok Letda Oktavianus Danramil Aradide yang Gugur Ditembak OPM Paniai, Dikenal Pengayom Masyarakat

Candra mengatakan, Oktovianus keluar dari Markas Koramil 1703-4/Aradide, Rabu sekitar pukul 16.00 WIT, menggunakan sepeda motor. Namun, hingga Kamis pagi, kabar Oktavianus menghilang.

Ia tak kunjung kembali ke Markas.

Para prajurit TNI yang juga bawahan Oktovianus berinisiatif mencari komandannya itu. Namun, Oktovianus ditemukan tak bernyawa, dengan kondisi luka berat di sekujur tubuhnya, luka sobek di bagian kepala, dan beberapa luka yang belum diidentifikasi.

Jasadnya ditemukan pukul 09.00 WIT.

Jasadnya tergeletak di ruas jalan Trans Enarotali-Aradide, Kampung Pasir Putuh, Eledide, Kabupaten Paniai.

Baca juga: TNI-Polri Buru Anggota OPM Pembunuh Danramil Aradide

Candra mengatakan, pembunuhnya tak lain adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kini disebut TNI sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM," jelas Candra ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

TNI-Polri buru para pelaku

Para pelaku yang sudah teridentifikasi sebagai bagian dari OPM kini dalam pengejaran.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, pihaknya tak akan tinggal diam atas perlakuan keji anggota OPM yang dilakukan kepada Oktovianus.

"Aparat keamanan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," ujarnya.

Nugraha juga menyebutkan, yang dilakukan oleh OPM adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan mengambil hak hidup dari Oktovianus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com