KOMPAS.com - Anjasari (32) harus kecewa karena gagal bertemu Presiden Joko Widodo dalam momen open house di Istana Negara.
Meski demikian, ada bingkisan yang sedikit mengobati kekecewaannya karena ia bersama sejumlah warga lain mendapatkan sembako dan makan siang.
Memang, Anjasari termasuk warga yang harus gigit jari. Meski sudah mengantre lama dan berhasil masuk melewati pintu pagar, mereka tidak dapat bertemu dan halal bihalal dengan presiden Joko Widodo.
Baca juga: Cerita Rahmat dan Hilda, Datang ke “Open House” Jokowi untuk Obati Sedih Tak Bisa Mudik
Namun itu bukan akhir cerita mereka yang gagal bertemu sang presiden. Anjasari justru sibuk menjinjing dua tas merah berisi sembako dan makan siang saat keluar istana kepresidenan.
"Masalahnya, kata mereka (petugas), acara halal bihalal sudah selesai dan Pak Jokowi sudah pergi. Jadi orang di dalam berharap setidaknya dapat ini (sembako)," kata Anjasari saat ditemui Kompas.com, Rabu (10/4/2024).
Anjasari mengungkapkan, situasi saat pengambilan sembako juga tidak kondusif, bahkan cenderung ricuh.
"Orang-orang tuh pada ambil di poskonya desak-desakan. Bahkan banyak juga yang sampai enggak dapat ini juga," ujar Anjasari.
Baca juga: Berhasil Ikut Open House Jokowi, Pemulung Asal Bekasi: Senang Banget
Tampaknya sembako yang disediakan dalam jumlah terbatas. Warga harus mempunyai kupon sebagai syarat tukar.
"Banyak yang pingsan di dalam, sampai ada yang luka berdarah juga. Saya bingung, kalau acara di dalam memang sudah selesai, kenapa pagarnya dibuka?" lanjut Anjasari.
Saat menilik isi sembako yang diterima Anjasari dalam satu tas mencakup beras, gula pasir, minyak, biskuit, dan teh celup.
Di kantung tas berbeda, Anjasari juga menerima seporsi makanan dari salah satu restoran cepat saji.
Di samping itu, Anjasari yang berdomisili di Cikupa, Kabupaten Tangerang menyebutkan dirinya sudah berangkat dari rumah sejak pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Cerita Moses Gagal Bertemu Jokowi, Kecewa Istana Tak Umumkan Open House Selesai
"Saya sampai di Masjid Istiqlal sekitar pukul 06.00 WIB, dan setelah shalat, saya tiba di istana sekitar pukul 07.30 WIB," jelas Anjasari.
Saat ditanya alasan hadir ke istana, Anjasari hanya ingin bertemu pemimpin negaranya selagi menemukan momen.
"Ya mau bagaimanapun dia orang nomor satu di Indonesia, terlepas dari isu atau omongan tentang beliau," terang Anjasari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.