Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Urgensi Kelanjutan dan Kelangsungan Kepentingan Nasional Indonesia

Kompas.com - 23/03/2024, 10:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, demi mewujudkan hal tersebut, diperlukan komitmen bersama dari seluruh masyarakat global untuk mengejawantahkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila ke dalam kebijakan dan praktik di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Gatra politik. Sistem politik Indonesia yang demokratis harus mampu menampung aspirasi rakyat dan mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Poin ini jelas masih harus terus dirombak dan diperbaiki secara mangkus.

Tanpa kancah politik yang dinamis, bangsa ini hanya akan berkubang dalam masalah yang tak berujung pangkal. Sudah tak perlu lagi kita saling menghujat dan berbantahan untuk mengurusi soal-soal lama. Bangsa ini butuh angin segar perubahan dari generasi kiwarinya.

Gatra ekonomi. Pembangunan ekonomi harus dilakukan secara berkelanjutan, merata, dan berkeadilan. Roda ekonomi yang berputar di setiap provinsi, turut menjaga kestabilan negara di tengah tak menentunya situasi dunia kita sekarang.

Gatra sosial budaya. Keberagaman sosial budaya Indonesia merupakan kekuatan dan potensi yang harus dijaga dan dilestarikan. Karena itulah modal besar yang kita punya, dan tak boleh ada pihak mana pun yang boleh merusaknya dengan cara apa pun.

Khusus dalam menyikapi lompatan teknologi, di ranah ini, kita masih perlu melakukan banyak sekali penyesuaian untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain yang sudah melek teknologi sejak setengah abad lalu.

Di beberapa negara maju, lokomotif perubahan mereka adalah teknologi yang terus diperbarui. Sementara Indonesia, misalnya, masih menggunakan alutsista dengan teknologi yang padahal sudah mulai ditinggalkan dunia militer modern.

Terakhir, gatra pertahanan dan keamanan, yang harus dijaga dan diperkuat untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta menjaga kedaulatan negara dari gangguan negara lain yang punya kecenderungan invasif.

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut dan dipilih oleh Indonesia.

Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta, melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.

Oleh karenanya, maka segenap warga negara harus punya pemahaman yang sama terkait ini, serta harus berupaya membangun kekuatan, kemampuan dan keunggulan seusai dinamika perkembangan zaman yang dinamis, sehingga kedigdayaan bangsa kita di mata dunia, tidak dipandang sebelah mata.

Prioritas kepentingan nasional masa kini

Pemerintahan Indonesia berikutnya bisa memengaruhi prospek Indonesia berdasarkan berbagai faktor yang mungkin terlibat.

Pertama, terkait Kebijakan Ekonomi. Proyeksi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan selanjutnya, akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi yang diterapkan.

Mencakup kebijakan terkait investasi, perdagangan, pajak, dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, bakal meningkatkan prospek ekonomi Indonesia.

Kedua, Stabilitas Politik dan Keamanan. Kestabilan politik dan keamanan sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan penanaman modal.

Ketiga, Hubungan Luar Negeri. Hubungan Indonesia dengan negara-negara lain juga akan memengaruhi prospek Indonesia ke depan.

Kebijakan luar negeri yang proaktif dan kolaboratif dapat membantu meningkatkan kerja sama ekonomi dan diplomasi, yang dapat menguntungkan pertumbuhan dan stabilitas negara.

Keempat, Kebijakan Lingkungan. Seiring meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, kebijakan pemerintah terkait perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber kekayaan alam akan menjadi faktor penting dalam menentukan prospek jangka panjang Indonesia.

Kelima, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi. Peningkatan efisiensi dan transparansi dalam administrasi pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Keenam, Pendidikan dan Keterampilan. Pendidikan adalah fondasi untuk pembangunan jangka panjang Indonesia. Pada 2024, pemerintah harus memprioritaskan investasi dalam pendidikan berkualitas, yang mencakup peningkatan akses, mutu, dan relevansi pendidikan.

Selain itu, penting untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja global yang terus berubah.

Ketujuh, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Untuk membangun bangsa yang kuat dan produktif, maka Indonesia harus fokus pada peningkatan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, pencegahan penyakit menular, peningkatan gizi, dan penanggulangan kemiskinan serta kesenjangan sosial.

Pemilu raya telah kita rampungkan. Rakyat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan mereka kepada pemimpinnya yang baru. Apa pun hasil dari kontestasi tersebut, kita harus menghormatinya.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tak ada salahnya kita merujuk pada petunjuk Al-Quran yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa’ [4]: 59) []

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Nasional
Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Nasional
Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Korban Banjir Bandang Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Hilang, 37 Luka-luka

Nasional
Sita Mobil Mercedes Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Sita Mobil Mercedes Benz Terkait Kasus TPPU SYL, KPK: Kepemilikannya Dipindahtangankan

Nasional
Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Prabowo Ajak Gibran Bertemu Presiden MBZ

Nasional
Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Daftar Layanan Kesehatan yang Tidak Dijamin BPJS Sesuai Perpres 59 Tahun 2024

Nasional
Buka Masa Sidang, DPR Janji Prioritaskan Penyelesaian 43 RUU Sebelum Masa Jabatan Berakhir

Buka Masa Sidang, DPR Janji Prioritaskan Penyelesaian 43 RUU Sebelum Masa Jabatan Berakhir

Nasional
KPK Duga SYL Kasih Uang dan Barang untuk Pedangdut Nayunda Nabila

KPK Duga SYL Kasih Uang dan Barang untuk Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
Hadiri Sidang Etik oleh Dewas KPK, Nurul Ghufron: Siapkan Diri dengan Baik

Hadiri Sidang Etik oleh Dewas KPK, Nurul Ghufron: Siapkan Diri dengan Baik

Nasional
KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

Nasional
Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Nasional
Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Nasional
12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

Nasional
Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com