Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uya Kuya Akui Sengaja ke Kuala Lumpur Bareng Caleg Lain saat Pemilu Ulang

Kompas.com - 10/03/2024, 19:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selebritas Uya Kuya mengakui dirinya menyambangi lokasi pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia, bersama sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPR RI lain, Minggu (10/3/2024).

Uya yang maju sebagai caleg PAN dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta II (Jakarta Pusat, Selatan, dan Luar Negeri) sebelumnya diberitakan terlihat dari sekitar TPS yang dikonsentrasikan di World Trade Center (WTC).

"Alasannya, kita pantau dari indikasi-indikasi money politics atau potensi kecurangan-kecurangan," kata Uya kepada Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Sejumlah Caleg Disebut Datangi Lokasi Pemilu Ulang di Kuala Lumpur, Ada Uya Kuya dan Masinton

Ia tidak merasa kehadirannya itu melanggar peraturan maupun etika.

Justru hal itu sengaja dilakukan karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, pemilu di Kuala Lumpur bermasalah hingga membuatnya harus diulang pada hari ini.

"Yang datang ada lebih dari 10 caleg. Kami standby saja di hotel tadi bareng Abraham Sridjaja dari Golkar dan Kurniasih (Mufidayati) dari PKS. Memantau kan boleh sebagai caleg," ujar dia.

Uya menegaskan bahwa dirinya adalah sarjana ilmu politik lulusan Universitas Indonesia (UI). Titel itu membuatnya merasa tahu batasan dan aturan.

"Selama tidak berkampanye dan membawa alat peraga kampanye atau baju kampanye (boleh saja datang). (Saya) tidak mungkin melakukan tindakan bodoh berkampanye di TPS," sebut Uya.

Ia mengeklaim bahwa kehadirannya hanya sebagai bentuk pemantauan dari jauh.

Baca juga: Rekapitulasi Hasil Pemilu di Jakarta: Hidayat Nur Wahid Ungguli Once Mekel dan Uya Kuya di Jaksel

Sebelumnya diberitakan, sejumlah caleg DPR RI dapil Jakarta II dilaporkan hadir dalam PSU di Kuala Lumpur.

Sejumlah lembaga pemantau pemilu menilai kehadiran ini dianggap bermasalah karena dianggap rawan memengaruhi pemilih untuk mencoblos nama mereka yang tertera di surat suara.

Beberapa pemantau pemilu terakreditasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, yakni Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)dan Migrant CARE yang sedang melakukan pemantauan langsung di Kuala Lumpur menyebut beberapa caleg hadir di lokasi.

Ada beberapa anggota DPR RI petahana yang juga kini maju sebagai caleg.

Selain Uya, Abraham, dan Kurniasih, ada juga caleg PDI-P Masinton Pasaribu dan caleg PPP Achmad Baidowi alias Awiek.

Baca juga: Jelang Pemilu Ulang di Kuala Lumpur, Bawaslu Soroti Potensi Ketidaktertiban TPS

"Para caleg itu brutal-brutal. Artinya mereka pokoknya gimana caranya bisa mendapatkan suara di kesempatan terakhir ini," kata staf Migrant CARE yang hadir di Kuala Lumpur, Santosa, kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com