Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Jokowi Sapa Koala Saat Makan Siang di Australia...

Kompas.com - 06/03/2024, 12:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berinteraksi dengan koala (Phascolarctos cinereus) saat menghadiri jamuan makan siang di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Australia, Rabu (6/3/2024).

Acara makan siang itu digelar di Government House Victoria dan dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan Gubernur Victoria Margaret Gardner AC.

Dilansir dari foto-foto yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden, Kepala Negara tampak berdiri mendekati koala yang sedang berada di atas pohon di taman Government House Victoria.

Presiden kemudian menyodorkan ranting pohon ke arah koala tersebut.

Baca juga: Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

Tampak seorang pemandu memberikan penjelasan kepada Presiden Jokowi yang sedang berinteraksi dengan koala.

Koala merupakan salah satu hewan berkantung (marsupial) khas dari Australia.

Setelah bermain dengan koala, Presiden Jokowi kemudian berfoto bersama PM Albanese dan Gubernur Margaret.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan pidato pada sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia, Rabu pagi.

Pada kesempatan itu, Presiden menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kemitraan.

Baca juga: Bertemu PM Selandia Baru, Jokowi Bahas Peningkatan Dagang hingga Kerja Sama Pasifik

Presiden Jokowi menyebutkan, ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan tersebut.

“Sebagai mitra wicara tertua, mitra komprehensif strategis dan mitra penghubung dengan kawasan Pasifik, ASEAN, dan Australia sama-sama berbagi kawasan di mana stabilitas, perdamaian, dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Jokowi.

Kepala Negara juga menyatakan bahwa ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi global dan menduduki peringkat keempat dunia pada tahun 2040.

Dengan populasi lebih dari 650 juta orang yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, Presiden Jokowi menekankan pentingnya dukungan Australia untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Baca juga: Jokowi Hadiri Resepsi KTT Khusus ASEAN-Australia

Untuk itu, ia mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 untuk mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.

Presiden berharap Australia dapat membuka lebih lebar lagi kesempatan investasi dari ASEAN ke Australia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Takaran LPG Sesuai, Pertamina Lakukan Sidak di Beberapa Tempat

Pastikan Takaran LPG Sesuai, Pertamina Lakukan Sidak di Beberapa Tempat

Nasional
Putusan Adam Deni di Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Ditunda Pekan Depan

Putusan Adam Deni di Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Ditunda Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Polri: Ruang Lingkup Kerja Polri Makin Luas

Revisi UU Polri: Ruang Lingkup Kerja Polri Makin Luas

Nasional
Revisi UU Polri: Polisi Bisa Blokir-Batasi Akses Internet Publik demi Keamanan Dalam Negeri

Revisi UU Polri: Polisi Bisa Blokir-Batasi Akses Internet Publik demi Keamanan Dalam Negeri

Nasional
Hari Ini, Karen Agustiawan Jalani Sidang Tuntutan Kasus Pengadaan LNG di Pertamina

Hari Ini, Karen Agustiawan Jalani Sidang Tuntutan Kasus Pengadaan LNG di Pertamina

Nasional
Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Cegah Politik Dinasti

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Cegah Politik Dinasti

Nasional
Palestina Tak Kunjung Jadi Anggota PBB, Kemenlu: Masalahnya di Dewan Keamanan

Palestina Tak Kunjung Jadi Anggota PBB, Kemenlu: Masalahnya di Dewan Keamanan

Nasional
Kemenag Minta Jemaah Haji Indonesia Patuhi Larangan Saat Berihram

Kemenag Minta Jemaah Haji Indonesia Patuhi Larangan Saat Berihram

Nasional
Jokowi Kunker ke Sumsel, Akan Kunjungi RSUD hingga Gudang Bulog

Jokowi Kunker ke Sumsel, Akan Kunjungi RSUD hingga Gudang Bulog

Nasional
KPK Akan Dakwa SYL atas Dugaan Gratifikasi Rp 60 M, TPPU Rp 104,5 M

KPK Akan Dakwa SYL atas Dugaan Gratifikasi Rp 60 M, TPPU Rp 104,5 M

Nasional
24 WNI Ditahan karena Visa Palsu, Kemenag Wanti-wanti soal Tawaran Haji Tanpa Antre

24 WNI Ditahan karena Visa Palsu, Kemenag Wanti-wanti soal Tawaran Haji Tanpa Antre

Nasional
Kejagung: Kasus Korupsi Emas 109 Ton Berbeda dengan Kasus Budi Said

Kejagung: Kasus Korupsi Emas 109 Ton Berbeda dengan Kasus Budi Said

Nasional
Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Nasional
Momen Jokowi dan Iriana 'Nge-vlog', Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja  Pagi-pagi

Momen Jokowi dan Iriana "Nge-vlog", Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja Pagi-pagi

Nasional
Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com