Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Bertemu Wakil PM Selandia Baru, Bahas Kerja Sama 2 Negara

Kompas.com - 28/02/2024, 08:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bertemu dengan Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, di Wllington, Rabu (28/2/2024).

Pertemuan tersebut dalam rangkaian kunjungan kerja Ma'ruf Amin di Selandia Baru.

Dalam pertemuan itu, Ma'ruf Amin mendorong agar ada upaya konkret untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru.

"Saya menyambut baik pertemuan kita ini untuk berdiskusi lebih lanjut (mengenai) upaya peningkatan kerja sama bilateral melalui langkah konkret dan penciptaan peluang baru," kata Ma'ruf, dikutip dari siaran pers, Rabu.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ingin Perdagangan Produk Halal Indonesia-Selandia Baru Ditingkatkan

Menurut Wapres, setidaknya terdapat tiga poin penting sebagai langkah strategis yang dapat ditempuh untuk mempererat hubungan kedua negara.

Pertama adalah kemitraan komprehensif, di mana Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik.

Ma'ruf Amin menyebutkan, kemitraan komprehensif ini adalah instrumen strategis untuk meningkatkan kerja sama dan mendorong implementasi konkret, terutama di bidang ekonomi dan pembangunan.

Dia pun menyambut baik upaya memperkuat perdagangan kedua negara, antara lain melalui kerja sama untuk produk halal dengan usulan Perjanjian Pengakuan Timbal Balik (Mutual Recognition Agreement/MRA).

“Saya juga mendengar rencana kunjungan Yang Mulia Perdana Menteri Luxon ke Jakarta tahun ini dan juga kunjungan Yang Mulia ke Jakarta dalam waktu dekat. Saya yakin kunjungan tersebut dapat semakin memperkuat kemitraan Indonesia dan Selandia Baru, dan dapat diikuti dengan berbagai langkah,” kata Ma'ruf.

Baca juga: Pesan Wapres untuk AHY yang jadi Menteri: Jangan Sampai Ada Mafia Tanah

Kedua, Ma'ruf Amin menilai dialog lintas agama juga bisa memperkuat kerja sama kedua negara.

Dia mengatakan, Indonesia sebagai negara majemuk sangat memperhatikan kerukunan antarumat beragama sebagai pilar penting keamanan, kestabilan, dan kesejahteraan bersama baik di tingkat nasional maupun global.

Akan tetapi, Ma'ruf mengakui bahwa masalah sosial ekonomi seringkali menjadi penyebab tumbuhnya ideologi ekstrem radikal, intoleransi, dan diskriminasi.

Oleh sebab itu, Ma'ruf mengapresiasi inisiatif Pemerintah Selandia Baru melalui Christchurch Call dalam menggalang upaya global melawan konten daring kekerasan dari kelompok ekstremis radikal.

“Dalam kaitan ini diperlukan pemberdayaan kelompok moderat melalui dialog lintas agama guna merawat keharmonisan kedua negara kita,” ujar dia.

Baca juga: Bertemu PM Selandia Baru, Maruf Amin Klaim Indonesia Komitmen Bebaskan Pilot Susi Air

Ketiga, terkait kemitraan di Pasifik, Wapres mengapresiasi dukungan Selandia Baru dalam implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasific.

Sebab, kesepakatan tersebut merupakan bentuk komitmen peningkatan kerja sama antara kedua negara untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.

“Kami juga berharap dukungan Selandia Baru bagi peningkatan peran Indonesia di kawasan Pasifik melalui Forum Kepulauan Pasifik atau Pacific Islands Forum (PIF),” kata Ma'ruf Amin.

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia dan Selandia Baru memiliki tantangan dan kepentingan yang sama dalam menjaga stabilitas kawasan.

“Kerja sama trilateral antara Indonesia, Selandia Baru, dan salah satu negara Pasifik lainnya perlu diwujudkan, utamanya di bidang ekonomi dan pembangunan sesuai dengan visi Pacific Elevation Indonesia,” ujar Ma'ruf Amin.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ingin Perdagangan Produk Halal Indonesia-Selandia Baru Ditingkatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com