Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tom Lembong Sebut Gaya Kampanye Anies-Muhaimin Terbaru Sepanjang Sejarah Politik Indonesia

Kompas.com - 26/02/2024, 19:52 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mengatakan, gaya kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 membawa gaya kampanye baru dalam dunia politik Tanah Air.

Menurut dia, model kampanye Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar biasa terjadi di negara maju.

“Seperti halnya ini 'Desak Anies' dan 'Slepet Imin', ini di negara maju itu biasa. Itu format kampanye yang standar tapi di Indonesia kan pertama kali dalam sejarah ya,” ujar Tom Lembong di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya 10, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).

“Calon-calon pemimpin ya, yang berkampanye itu berinteraksi langsung dalam format townhall tersebut,” katanya lagi.

Baca juga: Saat Tom Lembong Diserang Luhut dan Bahlil Usai Jawab Serangan Gibran...

Dia menyatakan, model kampanye diskusi dua arah itu menunjukkan masyarakat Indonesia telah melek gagasan.

Tom Lembong lantas menyebut tidak yakin bahwa masyarakat Indonesia belum melek secara politik. Sebab, model kampanye Anies-Muhaimin mendapatkan sambutan yang baik.

“Itu satu contoh yang di mana kampanye berorientasi gagasan, ternyata bisa mendapat momentum yang sangat positif di masyarakat,” ujarnya.

Di sisi lain, Tom menganggap masyarakat banyak yang memperdebatkan gagasan dan kebijakan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sirekap Pilpres Data 77,27 Persen: Prabowo 58,84 Persen, Anies 24,45 Persen, Ganjar 16,71 Persen

Menurut dia, perdebatan dan pembahasan soal gagasan tersebut tidak nampak pada pilpres-pilpres sebelumnya.

“Saya enggak pernah ingat pemilu-pemilu sebelumnya bagaimana masyarakat begitu antusias, berdebat publik. Baik di media sosial, di media, di televisi,” kata Tom Lembong.

“Mengenai kebijakan-kebijakan seperti hilirisasi, industrialisasi, lapangan kerja, lingkungan hidup, keadilan antar generasi, sampai hal-hal yang sangat teknis seperti greenflation dan teknologi baterai,” ujarnya lagi.

Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu, Tom Lembong: Kami Akan Hormati Proses Hukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com