Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Timnas Anies-Muhaimin Minta Jokowi Tahan Diri, Tak Perkeruh Suasana Pasca-Pilpres 2024

Kompas.com - 15/02/2024, 14:52 WIB
Tatang Guritno,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Mardani Ali Sera meminta Presiden Joko Widodo tidak memperkeruh suasana dengan buru-buru berkomentar terkait hasil Pemilihan Presiden 2024.

Baginya, Jokowi tak perlu mengaku sudah memberikan ucapan selamat pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang unggul berdasarkan hasil hitung cepat.

“Menunjukkan tidak dewasa dan tidak bijak. Mestinya beliau kian sudah tahu ada anaknya di situ. Sensitif, bisa menimbulkan banyak tafsir, jangan memperkeruh, sudah lupakan saja,” ujar Mardani kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Jokowi Beri Selamat ke Prabowo-Gibran yang Unggul dalam Quick Count

Ia menyampaikan, Jokowi mestinya memahami bahwa ada banyak pihak yang sensitif saat ini soal sikap politiknya.

Apalagi, Gibran merupakan anak sulungnya yang terlibat langsung pada kontestasi elektoral saat ini.

Mestinya, mantan Wali Kota Solo itu bersikap sebagai negarawan dengan tidak memicu amarah dari pihak yang merasa kontestasi berjalan tidak adil.

“Pilpres itu urusan rakyat, nanti KPU yang buat pengumuman, tugas saya ngurus negara, bikin harga beras murah, bikin pekerjaan murah, gitu saja. Jangan singgung-singgung, sudah tahu sensitif anaknya ikut, sudah tahu banyak yang nolak, sudah tahu lagi bergejolak,” sebut dia.

Baca juga: Soal Hasil Hitung Cepat Pemilu, Jokowi: Itu Metode Ilmiah, tapi Tunggu Hasil Resmi KPU, Jadi Sabar

Mardani lantas meminta Jokowi untuk menahan diri sampai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan hasil resmi pemungutan suara.

Ia menekankan agar Presiden tidak angkat bicara terlalu jauh dan mematuhi ketentuan penghitungan suara yang tersemat dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Di mana, proses penghitungan suara dilakukan bertahap oleh KPU.

“Ya secara etika, salah. Beliau itu penjaga moral, kepala negara harus sangat menghargai proses yang official. Enggak boleh dengan cara yang quick count,” kata dia.

“Benar memang quick count punya metodologi yang tepat, tetapi tumben-tumbenan Pak Jokowi biasanya tidak responsif kayak begini, normal aja begitu,” imbuh Mardani.

Diketahui Jokowi mengaku sudah bertemu langsung dengan Prabowo dan Gibran untuk memberikan selamat pada Rabu (14/2/2024) malam.

“Sudah, (sampaikan) selamat, selamat, gitu,” ucap Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com