Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Hitung Sementara Pileg 2024 KPU Data 1,79 Persen: PDI-P 17,85 Persen, Golkar 12,95 Persen, Gerindra 11,94 Persen.

Kompas.com - 15/02/2024, 08:22 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil penghitungan sementara pemilihan legislatif (Pileg) 2024 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (15/2/2024) memperlihatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memperoleh 17,85 persen atau 571.223 suara.

Data itu dilansir KPU pada pukul 07.00 WIB.

Data masuk mencakup 14,739 dari keseluruhan 823,236 tempat pemungutan suara (TPS), atau sebesar 1.79 persen.

Baca juga: KPU Sebut Baru 7,27 Persen Data TPS Diunggah Ke Sirekap

Menurut penghitungan sementara KPU, Partai Golkar mendapatkan 414,337 suara atau 12,95 persen.

Lalu Partai Gerindra memperoleh 382,163 atau 11,94 persen.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 329,774 suara atau 10,31 persen.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 271,087 suara atau 8,47 persen.

Baca juga: KPU Klaim Situsnya Alami Ratusan Juta Serangan

Partai Nasdem memperoleh 245,072 suara atau 7,66 persen.

Partai Demokrat memperoleh 218,438 suara atau 6,83 persen.

Partai Amanat Nasional (PAN) memperoleh 196,783 suara atau 6,15 persen.

Baca juga: KPU Akan Ulang Pemilu di Kuala Lumpur via Pos dan KSK


Hasil penghitungan Pilpres masih belum selesai. KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024).

Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: KPU Sebut NIK Janggal di DPT Online Salah Input, Jamin Bukan Pemilih Fiktif

Kompas.com menggandeng 6 lembaga survei menggelar hitung cepat (quick count) pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Hasil hitung cepat itu bisa disimak melalui tautan https://pemilu.kompas.com/quickcount.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com