Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili Prabowo di Deklarasi Kemerdekaan Pers, Rosan Singgung Banyaknya Hoaks

Kompas.com - 10/02/2024, 22:39 WIB
Tatang Guritno,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menuding banyak institusi pers yang menyampaikan berita bohong.

Ia menyatakan, langkah itu tidak bisa dibiarkan karena bakal merugikan masyarakat.

“Pada saat sekarang banyak sekali berita-berita yang salah dan tidak benar, hoaks,” ucap Rosan dalam acara “Deklarasi Kemerdekaan Pers” di kantor Dewan Pers, Gambir, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Hadiri Deklarasi Kemerdekaan Pers meski Jadwal Padat, Anies: Pers itu Penting

Rosan menuturkan, insan pers harus menjaga independensinya karena dapat memunculkan penilaian yang negatif.

Ia menekankan, kebebasan pers punya konsekuensi untuk memberitakan kebenaran.

“Kebebasan pers ini harus kita jalankan dengan mempunyai tanggung jawab, karena di saat bersamaan, kita juga harus memberikan edukasi publik dengan memberikan informasi yang baik dan benar,” papar dia.

Dalam kesempatan itu, Rosan hadir untuk menggantikan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Ia tidak membeberkan alasan ketidakhadiran mantan Danjen Kopassus itu.

Baca juga: Anies Ingin Benahi Ekosistem Media Massa, Singgung Gaji Wartawan

Namun, Rosan menekankan Prabowo sangat berkomitmen untuk menjaga kebebasan pers.

“Kita selalu menjunjung tinggi persatuan, kesatuan, dan memberikan arah positif, transparansi keterbukaan, tentunya kita terus berkolaborasi untuk Indonesia,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com