JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan PDI Perjuangan (PDI-P) yang mengingatkan Presiden Joko Widodo bisa ditinggalkan koalisi Prabowo Subianto menjadi artikel populer di Kompas.com, Jumat (9/2/2024).
Artikel populer lainnya terkait kubu Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) yang mengeklaim banyak perusahaan otobus (PO) mendadak membatalkan pengataran massa yang akan ke kampanye terakhir di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Selanjutnya terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 51,8 persen.
Berikut ulasan selengkapnya:
Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun mengingatkan Jokowi agar sadar diri dengan kekuasaannya saat ini.
Ia berharap mantan Wali Kota Solo itu tak terlena dengan berbagai pihak yang ada di sekelilingnya.
Apalagi, pihak-pihak yang saat ini duduk di Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Ini hati-hati, pertanyaannya apakah koalisi besar tadi itu semua kompak ikhlas lahir batin untuk kawal Jokowi?" ucap Komarudin dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Kamis (8/2/2024).
Baca selengkapnya: PDI-P Ingatkan Jokowi Bisa Ditinggal Koalisi Prabowo-Gibran Usai Lengser
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Jumhur Hidayat mengungkapkan banyak perusahaan otobus (PO) bus yang membatalkan pengantaran pendukung jelang kampanye terakhir di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).
Menurutnya, tindakan PO bus membatalkan kesepakatan H-1 jelang kampanye terakhir itu terjadi di sejumlah daerah.
"Kita mau pake bus juga gak bisa, bus nya sedikit sekali. Lucunya gini, contoh saya lah, teman-teman buruh dari Serang (order) 20 bus sudah di DP, sudah semua. Baru dapet kabar dibatalin hari ini," ujar Jumhur di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).
Ia menyebutkan situasi itu cukup merepotkan pendukung Anies-Muhaimin. Sebab, mereka harus mencari alat transportasi lain untuk bisa hadir dan meramaikan kampanye di JIS.
Jumhur menduga, pembatalan sengaja tidak dilakukan jauh-jauh hari, tapi jelang kampanye akbar terakhir berlangsung untuk membatasi mobilitas pendukung Anies-Muhaimin.
Baca selengkapnya: Jelang Kampanye Terakhir, Kubu Anies-Muhaimin Bilang Banyak PO Bus Mendadak Batalkan Pengantaran
Hasil survei yang dilaksanakan Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari-4 Februari 2024 menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, memiliki elektabilitas tertinggi.
"Hasilnya Bapak Ibu sekalian, kalau kita pakai simulasi surat suara, itu Pak Prabowo-Gibran 51,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Jumat (9/2/2024).
Menurut hasil survei, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar punya elektabilitas 24,1 persen, sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD angka keterpilihannya 19,6 persen.
"Dan masih ada 4,5 persen pemilih responden kita yang waktu kita survei megnatakan tidak tahu tidak jawab," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin menuturkan, hasil survei di atas membuka peluang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk berlangsung dalam satu putaran lebih terbuka.
Pasalnya, tren elektabilitas Prabowo-Gibran terus menunjukkan kenaikan, sementara angka keterpilihannya saat ini sudah di atas 50 persen.
"Jadi, kalau sebelumnya mungkin probabilitas satu putaran fifty-fifty, sekarang meningkat lagi," kata Burhanuddin.
Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa survei ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen sehingga elektabilitas Prabowo-Gibran secara riil bisa saja masih di bawah 50 persen.
Baca selengkapnya: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran 51,8 Persen, Anies-Muhaimin 24,1 Persen, Ganjar-Mahfud 19,6 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.