Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Kawal Perhitungan Suara untuk Antisipasi Kecurangan Pemilu 2024

Kompas.com - 09/02/2024, 18:49 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah meminta masyarakat untuk mengawal proses perhitungan suara pada Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Eep saat melaunching aplikasi “Warga Jaga Suara” di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Jumat (9/2/2024).

“Kami mengajak seluruh pemilih, seluruh warga, untuk tidak hanya memilih pada tanggal 14 Februari (2024), tetapi juga menjaga suara mereka,” kata Eep.

Eep mengatakan, dengan perkembangan teknologi yang pesat, setiap pemilih berhak mendapatkan informasi soal hasil atau rekapitulasi suara.

Baca juga: Jaringan Gusdurian Temukan 58 Pelanggaran Pemilu, Salah Satunya Bansos

“Hasil pemilu adalah informasi publik, hasil pemilu adalah data publik, C1 data publik, rinciannya yang sudah direkap data publik, detailnya sampai TPS (tempat pemungutan suara) data publik,” ujar Eep.

“Ketika ada yang berusaha menutup itu, maka dengan menggunakan teknologi, kita buka sebagai data publik, itulah sebenarnya inti dari gerakan ini,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI).

Eep mengatakan, latar belakang dibentuknya aplikasi “Warga Jaga Suara” untuk mengantisipasi kecurangan Pemilu 2024.

“Banyak indikasi sejak awal yang membuat 2024 menjadi pemilu yang mengkhawatirkan, puncaknya adalah ketika yang disebut sebagai praktik nepotisme itu terjadi dengan amat terang benderang, dan kemudian kita seperti dipaksa menerima itu sebagai kenyataan politik,” ujar Eep.

“Kami terima itu sebagai kenyataan politik, tetapi perlawanan atas praktik itu tidak boleh dihentikan,” kata dia.

Launching aplikasi “Warga Jaga Suara” itu dihadiri perwakilan kubu 01, yakni Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi.

Baca juga: Bawaslu Jabar Sebut Masa Tenang Pemilu 2024 Waktu Krusial Politik Uang

Sementara itu, kubu 03 diwakili Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto melalui sambungan telepon.

“Pemilu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tidak boleh ada kekuatan manapun atas nama kekuasaan dengan pembenaran cara apapun untuk memanipulasi suara rakyat,” kata Hasto.

Kubu 02 tidak nampak hadir dan tidak ada yang memberikan pandangan terkait aplikasi “Warga Jaga Suara”.

Baca juga: Jaringan Gusdurian Nyatakan Sikap Jelang Pemilu, Temukan 105 Dugaan Pelanggaran

“Saya tidak tahu apakah 02 sudah membuka website, karena kita tidak tahu yang membuka website itu 01, 02, atau 03. Cuma IP Address, tapi paslon address-nya enggak tahu,” kata Eep.

Adapun launching itu juga dihadiri para pemimpin redaksi (pemred) media nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com