Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbau Para Menteri PDI-P Tak Mundur, Megawati: Ndak Bisa Asal Masuk, terus Mau Cari Kedudukan Saja

Kompas.com - 08/02/2024, 23:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta semua menteri yang merupakan kader partainya menimbang-nimbang keputusan jika ingin mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Presiden kelima RI ini pun mewanti-wanti bahwa keputusan mundur akan berkaitan soal moral dan etika dalam berpolitik.

Dalam pandangannya, untuk menjadi seorang menteri juga membutuhkan etika dan moral politik sehingga tidak bisa hanya asal mencari kedudukan.

"Bagi saya, itu adalah etika, etika berpolitik. Apa? Harus punya track record politik. Ndak bisa lho, kamu asal masuk, terus kamu mau cari kedudukan saja. No! Ada disiplinnya. Itu etika. Ada moralnya," kata Megawati menjawab pertanyaan Rosianna Silalahi dalam acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/2/2024) malam.

Baca juga: Tak Mudah Cari Menteri, Megawati: Seumpama Menkeu Diganti, Coba Deh Cari Calonnya Siapa?

Oleh sebab itu, Megawati mengimbau semua menterinya tetap berada di kabinet hingga masa pemerintahan selesai setelah pemerintahan yang baru terbentuk jelang akhir 2024.

Selama pemerintahan saat ini belum selesai, Megawati meminta sesama menteri di kabinet tetap rukun. Dia tak ingin menteri-menteri saling ribut hanya karena persoalan pemiilhan umum (Pemilu).

"Jadi saya bilang, tapi please, pikir, ganti orang itu gampang, lima menit juga asal sudah sumpah jabatan, selesai. But, tapi dari sisi pengalaman saya, karena saya memang berpengalaman, paling tidak kalau terjadi perubahan, itu kalau enam bulan saja dia sudah mampu, dan tahu fragmentasi dan sebagainya, it's oke," ujanya.

Megawati khawatir, jika menteri-menteri PDI-P mundur, tidak terjadi stabilitas pemerintahan. Sebab, menteri yang baru mengisi tentu akan beradaptasi kembali dengan sisa masa pemerintahan.

"Nah itu kan yang bahaya bukannya apa? Bangsa dan negara. Apa enggak begini, hayo?" kata Megawati sembari tangannya menunjukkan gestur naik turun seakan menggambarkan ketidakstabilan pemerintahan.

Baca juga: Ungkap Alasan Larang Menteri-menteri PDI-P Mundur, Megawati: Emangnya Presiden Bisa Jalan Sendiri?

Sebelumnya diberitakan, Megawati Soekarnoputri disebut menolak usulan para menteri dari PDI-P buat mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, sejumlah kader PDI-P yang berada di kabinet disebut sudah siap mengundurkan diri dengan alasan melihat situasi politik yang kurang baik.

Namun, Megawati menolak usulan itu karena dinilai bisa memicu gejolak politik.

"Ada menteri dari kader PDI-P meminta arahan ke Ibu Mega terkait situasi (politik), tetapi ibu tetap memberikan garis kebijakan bahwa kepentingan rakyat, bangsa, dan negara harus diutamakan," kata Hasto kepada awak media di Menteng, Jakarta, Selasa (23/1/2024), seperti dilaporkan video jurnalis Kompas.com Talitha Yumna.

Baca juga: Buka Suara soal Isu Menkeu Ingin Mundur, Megawati: Yang Dihitung Itu Buntungnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com