Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Polisi Minta Rektor Buat Video Testimoni, Ganjar: Yang Perintahkan, Anda Akan Hancurkan Institusi Ini

Kompas.com - 07/02/2024, 15:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tidak terima apabila polisi bisa diperintah untuk menekan rektor-rektor universitas agar memberikan testimoni kebaikan pemerintah.

Dia pun menilai bahwa pihak yang memerintahkan polisi itu justru tengah menghancurkan institusi Polri.

"Siapa pun yang memerintah, Anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima," kata Ganjar ditemui di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024).

Hal itu disampaikan Ganjar menjawab pertanyaan seputar gelombang kritik yang datang dari sivitas akademika untuk pemerintah, terkhusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Kompolnas Klarifikasi Polri soal Minta Rektor Buat Video Testimoni, Harap Polisi di Lapangan Diawasi

Namun, beberapa rektor yang mengaku mengkritik pemerintah, setelahnya dihubungi seseorang mengaku polisi.

Kepada mereka, polisi meminta agar rektor-rektor memberikan testimoni kebaikan pemerintahan Presiden Jokowi.

Ganjar berpandangan, pihak yang memerintah polisi untuk berbuat demikian sudah telat.

"Telat dari sisi pikiran, waktu, dan membelokkan sebuah kejujuran dan fakta akan menyakitkan buat menunjukkan sebuah kebenaran. Kebebasan ini harus kita hormati," ujarnya.

Baca juga: Beda Pernyataan Rektor Unika Soegijapranata dan Polisi soal Permintaan Video Apresiasi Jokowi

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengapresiasi sikap rektor-rektor, salah satunya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto.

Ferdinandus, kata Ganjar, menolak permintaan seorang yang mengaku polisi itu untuk memberikan testimoni kebaikan pemerintah.

"Yang dikatakan Rektor Universitas Soegijapranata, 'Kami tidak mau, kami netral'. Itu sebuah sikap yang luar biasa," ujarnya.

"Sayang, indikatornya ada oknum kepolisian yang melakukan. Teman-teman dari kepolisian, mari kita jaga Bhayangkara kita agar tidak dicemari tindakan oknum," kata politikus PDI-P ini.

Baca juga: Soal Permintaan Video Testimoni ke Rektor, Polda Jateng: Tak Ada Arahan Dukung Salah Satu Paslon

Diberitakan sebelumnya, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta merekam video berisi apresiasi terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Menurutnya, permintaan itu dilontarkan oleh seseorang yang mengaku polisi.

Peristiwa itu terjadi setelah banyak guru besar dan sivitas akademika yang menyampaikan kritik terhadap Jokowi jelang Pemilu 2024.

Hingga kini, sudah ada sekitar 30 kampus yang menyuarakan kritik dan mengingatkan Jokowi agar kembali ke koridor demokrasi.

Baca juga: Kompolnas Klarifikasi Polri soal Minta Rektor Buat Video Testimoni, Harap Polisi di Lapangan Diawasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com