JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, membuka debat calon presiden terakhir pada Minggu (4/2/2024) malam dengan bahasa isyarat.
Penggunaan bahasa isyarat itu dilakukan di awal kesempatannya berbicara untuk memaparkan visi-misi terkait tema debat.
Anies awalnya menunjuk jam tangan di lengan kirinya.
Kemudian, kedua lengan Anies membuat gerak seperti mengganti posisi benda.
Waktunya perubahan. Demikian arti dari bahasa isyarat yang diperagakan Anies itu.
Baca juga: Anies Sebut Akan Lawan Pihak Raup Keuntungan dari Ketimpangan
Anies kemudian melanjutkan pemaparannya dengan menyebut masalah terbesar bangsa saat ini adalah ketimpangan dan ketidakadilan.
"Ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena yang membahayakan di Republik ini," katanya.
Ia kemudian menyinggung masalah tenaga kerja. Anies menyebut sekitar 40 juta orang belum bekerja dengan layak.
Selain itu, ada 70 juta orang belum mendapatkan jaminan sosial dalam pekerjaannya.
Baca juga: Anies Soroti Ketimpangan Upah Perempuan dan Laki-laki
Begitu juga di bidang pendidikan yang dinilai Anies masih belum memberikan akses pada semua anak bangsa di berbagai daerah.
Anies kemudian menutup pidatonya dengan janji jika diberikan amanat akan konsisten perbuatan dengan ucapannya.
"Konsistensi ucapan dan perbuatan, menjunjung kejujuran dan kearifan, ini komitmen kami," katanya.
Adapun tema debat kali ini terkait dengan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.