Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPLN New York: 198 Pemilih Terdaftar Ganda Dianggap Tak Memenuhi Syarat

Kompas.com - 31/01/2024, 09:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melalui Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York menyebut bahwa 198 pemilih terdaftar ganda di dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) New York akan dianggap tidak memenuhi syarat (TMS).

"Surat suara dari pemilih TMS tersebut akan dialihkan kepada pemilih DPTb (Daftar Pemilih Tambahan, hasil pindah memilih) dan pemilih DPK (Daftar Pemilih Khusus, sebelumnya tak terdaftar di DPT) yang akan menggunakan hak pilihnya pada hari H pemungutan suara di PPLN New York," ujar Ketua PPLN New York, Indriyo Sukmono, dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2024).

PPLN New York juga mengaku akan memastikan setiap pemilih hanya akan dapat memberikan satu suara dengan dua cara.

Baca juga: KPU Selidiki Temuan soal Dugaan Data Pemilih Ganda di New York

"Pertama, melakukan scan barcode setiap Model C yang kembali ke PPLN New York. Kedua, untuk memastikan keakuratan, PPLN New York juga akan melakukan pemeriksaan manual, yakni mencocokkan nama di DPT dan menghapus kegandaan," kata Indriyo.

"PPLN New York berusaha memastikan setiap WNI tidak kehilangan hak konstitutionalnya untuk memberikan suara pada Pemilu (pemilihan umum) 2024. Keputusan tersebut kami antisipasi dengan mitigasi yang telah kami sampaikan pada poin tiga di atas," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Indriyo berujar bahwa temuan DPT ganda didapatkan setelah mereka melakukan penelitian bersama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) New York.

"Dari penelurusan tersebut terdapat dengan 198 data ganda atau 1,7 persen dari 11.141 DPT yang telah ditetapkan. Data ganda tersebut telah teridentifikasi, baik dari pemilih metode TPS, KSK (kotak suara keliling), maupun pos," kata Indriyo.

Baca juga: KPU Akui Ada 198 Data Ganda Pemilih di New York

Dia menjelaskan bahwa data ganda ini diakibatkan oleh kepemilikan nama tengah yang disingkat, atau pemilih memiliki nama yang mirip seperti nama Dewi dengan Dewy. Lalu, pemilih memiliki nama yang digabung atau dipisah seperti Ratna Sari dan Ratnasari.

Selain itu, terdapat juga Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengganti nama belakangnya dengan nama belakang suaminya.

Menurut Indriyo, perbedaan seperti yang dicontohkan tersebut kemudian dianggap sistem sebagai entri data baru.

Sebelumnya, dugaan pemilih ganda dalam DPTLN New York, Amerika Serikat, ditemukan oleh Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant Care.

Temuan ini dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI pada Jumat, 26 Januari 2024, dan telah tercatat dalam laporan nomor 03/LP/PL/RI/00.00/1/2024.

"Kami meyakini Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) RI memiliki akses dan sumber daya yang memadai untuk memverifikasi dan menindaklanjuti kejanggalan-kejanggalan yang terkandung dalam DPTLN New York," ujar Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo.

Baca juga: Migrant Care Temukan Dugaan 374 Pemilih Ganda di New York, Lapor ke Bawaslu

Wahyu menyebut bahwa temuan ini diawali dari aduan salah satu WNI di New York terkait banyaknya nama ganda pada DPT di sana.

Setelah didalami, Migrant Care mengklaim ada sedikitnya 374 pemilih ganda dalam DPT New York. Mereka memperkirakan, jumlah itu bisa saja lebih besar jika ditelusuri lebih jauh.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com