“Sebab, faktor kebersihan dapat menjadi penyebab tidak langsung stunting, yakni potensi anak mendapatkan infeksi penyakit sehingga menyebabkan stunting,” jelasnya.
Baca juga: Memberi Gizi Ibu Hamil atau Anak-anak, Mana yang Efektif Cegah Stunting?
Dia menegaskan, penyebab tidak langsung stunting juga perlu diatasi karena dapat memberikan masalah berulang, seperti anak sering terkena diare karena faktor sanitasi.
Lucy juga mengatakan, ayah atau suami harus mendukung proses kehamilan dengan menjaga jiwa, raga, dan emosi istri agar tidak terjadi masalah.
“Misalnya dengan berkomunikasi rutin, mengantar ke pemeriksaan rutin, hingga membantu berpikir positif dan mengurangi stres istri,” katanya.
Stunting dapat diketahui melalui tumbuh kembang yang lambat, tinggi badan tidak sesuai usianya, hingga faktor sosial seperti kurang aktif, susah fokus, atau cenderung pendiam.
Lucy menjelaskan, para ibu dapat mencegah tersebut dengan memperhatikan pola asuh dan pola makan sejak anak tersebut lahir.
Baca juga: Guru Besar UI: Stunting Bisa Dicegah dan Diatasi
Dia mencontohkan, ibu bisa memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada anak sampai berusia enam bulan.
Pengurus Institut Gizi Indonesia (IGI) itu mengatakan, berbagai penelitian dari Indonesia menyebutkan, bayi di bawah usia dua bulan yang tidak disusui memiliki risiko kematian 4,8 lebih besar, dibandingkan bayi yang diberikan ASI eksklusif sejak lahir.
“Intinya, ASI sangat hebat. Menyusui secara optimal dapat meningkatkan kecerdasan anak yang dapat diukur dengan skor kecerdasaan intelektual (IQ). Untuk diketahui, negara yang memiliki skor IQ tinggi memiliki pendapatan per kapita lebih baik,” terangnya.
Selain ASI, ibu juga bisa memberikan pola asuh yang baik, salah satunya dalam memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6-24 bulan.
Lucy mengatakan, ibu dapat menerapkan pola makan yang baik dengan memberikan MPASI dengan kandungan zat gizi makro dan mikro yang seimbang serta beragam.
Dia mengatakan, pola asuh pemberian makan yang baik bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga melatih menerapkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat.
Baca juga: Cek Kesehatan Pranikah untuk Cegah Anak Stunting
“Ibu juga bisa memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia, seperti pos pelayanan terpadu (posyandu) atau pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), agar bisa dilakukan pemantauan pertumbuhan hingga imunisasi,” terangnya.
Lucy memaparkan, dengan hadir ke posyandu, anak tidak hanya ditimbang atau diukur, tetapi juga mendapatkan makanan tambahan dan diperiksa petugas kesehatan.
Dia mengatakan, pemantauan tersebut penting karena penyebab langsung stunting adalah akibat kekurangan gizi dan infeksi penyakit berulang.