Pada Pilpres 2024, SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat blak-blakan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Maka pada kesempatan yang amat penting ini, dengan memohon ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, saya memberikan dukungan penuh kepada Bapak Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden dan insya Allah menjadi Presiden ke-8 Indonesia," kata SBY dalam acara konsolidasi pemenangan Partai Demokrat di Hotel Aston Madiun, Jawa Timur, Senin (20/11/2023).
"Inilah dukungan saya, my endorsement kepada beliau," ucapnya.
SBY bilang, Demokrat memiliki dua tujuan pada Pemilu 2024, yakni, memenangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran, serta mengembalikan kejayaan Demokrat pada pemilihan legislatif, seperti periode 2004 dan 2009.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) itu pun menginstruksikan jajaran Partai Demokrat untuk turut memenangkan Prabowo-Gibran.
”Sanggup memenangkan Pak Prabowo?” tanya SBY di hadapan ratusan calon anggota legislatif (caleg) Demokrat tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam acara pengarahan dan pembekalan di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023).
“Siap!” seru ratusan caleg yang hadir.
Saat turun langsung ke rakyat, SBY tak hanya mengampanyekan Partai Demokrat, tetapi juga menegaskan komitmennya mendukung Prabowo-Gibran. Bahkan, SBY dan Prabowo pernah berkampanye bersama di Banda Aceh, akhir Desember 2023 lalu.
Jusuf Kalla tak ketinggalan. Medio Desember 2023, ia mengumumkan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung Amin). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk Anda semua," kata Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahmi digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan Amin di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (19/12/2023), seperti dilansir Antara.
Menurut JK, Anies bisa dikatakan sebagai muridnya di politik. Sebab, kata JK, ia banyak memberikan masukan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu terkait permasalahan bangsa.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat," ucap JK.
"Dari situ, saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," lanjutnya.
Atas dukungan ini, JK turun gunung untuk berkampanye. Ia hadir di acara Konsolidasi Akbar Anies-Muhaimin Jawa Timur yang digelar di Surabaya, Rabu (10/1/2024), juga mendampingi Anies berkampanye di Bone, Sulawesi Selatan, Rabu (17/1/2024).
Melihat dinamika ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan bahwa daya tarik pilpres sebenarnya ada pada figur capres dan cawapres, bukan yang lain.