“Itu PBNU kan diam, padahal kalau bicara pelanggaran etika dalam konsep Islam itu adalah pelanggaran terhadap akhlakul karimah, akhlak yang mulia,” tutur Gus Nadir.
“Dan itu yang kemudian (publik) bertanya ini ada apa?” ujar Gus Nadir.
Selain itu, dalam pada musyawarah nasional (Munas) NU terakhir, Gus Yahya menyatakan NU akan mengikuti apa kata Presiden Jokowi. Ia bahkan menyebut Presiden Jokowi merupakan orang NU.
Sikap semacam ini membuat publik bertanya-tanya apakah kedekatan PBNU dengan pemerintah sama seperti era sebelumnya atau melekat erat.
“Kalau melekat erat kenapa? Apakah karena rumor di luar bahwa Gus Yahya naik jadi ketua umum karena dukungan pemerintah misalnya? Ya saya tidak tahu,” kata dosen Fakultas Hukum Monash University Australia.
Sikap Gus Yahya saat ini juga menjadi sorotan karena saat terpilih pada Muktamar 2021 di Lampung menyatakan PBNU tidak bisa ditarik ke politik praktis.
Namun, beberapa waktu terakhir petinggi PBNU justru menjadi pendukung capres-cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.