Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wahyu Suryodarsono
Tentara Nasional Indonesia

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

"Good Neighbor Policy": Indonesia Justru Perlu Musuh?

Kompas.com - 21/01/2024, 06:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Realita yang ada saat ini, banyak negara kuat ataupun maju yang seringkali meminggirkan perasaan karena pada dasarnya negara tidaklah memiliki hati layaknya manusia.

Belas kasihan atau prinsip-prinsip kemanusiaan seringkali dapat dilanggar apabila dihadapkan pada pemenuhan kepentingan nasional negaranya.

Contoh sederhana dapat kita munculkan dari pertanyaan berikut: ketika negara seperti Israel memiliki kepentingan dalam memusnahkan Hamas dari wilayah Gaza dan sekitarnya, apakah mereka melibatkan perasaan ataupun rasa kemanusiaan dalam pelaksanakan operasi militer agar tidak melibatkan korban warga sipil dari pihak Palestina?

Jatuhnya korban warga sipil di Palestina setidaknya menunjukkan sisi gelap kebijakan politik luar negeri, dalam hal ini seperti yang dilakukan oleh Israel.

Dalam mewujudkan kepentingan nasional suatu negara, perasaan, hati, termasuk sisi kemanusiaan dan perdamaian global, seringkali menjadi sesuatu yang tidak berarti untuk turut diperjuangkan.

Kedua, adalah prinsip “trust no one”. Dian Wirengjurit justru berpendapat dalam artikelnya bahwa terlalu percaya dengan negara lain justru memiliki akibat yang sangat fatal.

Sebagai contoh, kita tidak boleh lupa negara tetangga, yakni Australia, meskipun secara historis merupakan rekan kerja sama di bidang pendidikan dan ekonomi untuk saat ini, adalah negara pertama yang mendukung kemerdekaan Timor Timur untuk lepas dari Indonesia pada tahun 1980-an.

Australia melakukan ini akibat adanya pergeseran kebijakan dari kepentingan keamanan, yang semula mendukung Timor Timur untuk kembali ke NKRI dalam rangka menekan paham komunisme, menjadi kepentingan ekonomi guna menguasai pengelolaan sumber daya alam di wilayah celah Timor Timur.

Kondisi dunia yang saat itu menekan tindakan Indonesia atas pendudukan Timor Leste, membuat Australia memiliki peluang untuk memperjuangkan kepentingan ekonominya guna menguasai pengolahan minyak dan gas di wilayah selatan celah Timor.

Ketiga, prinsip “who gets what, when, and how” dalam politik yang terkadang memanfaatkan momen-momen oportunistik.

Dalam kasus kepentingan Australia di Timor Leste, misalnya, berlaku prinsip who (Australia) gets what (pengelolaan migas di celah Timor), when (Indonesia tengah ditekan dunia internasional akibat invasinya ke Timor Timur), and how (mendukung Timor Leste lepas dari NKRI).

Hal ini juga terjadi dalam berbagai contoh fenomena politik global lainnya, seperti invasi Israel ke wilayah Palestina.

Dalam meraih kepentingan nasional Israel, kebijakan politiknya akan selalu tentang who (Israel) gets what (wilayah dan jaminan keamanan), when (roket Hamas menyerang Israel sebagai justifikasi mempertahankan diri), and how (Invasi secara menyeluruh).

Prinsip politik ini pernah dikemukakan oleh Harold Laswell, seorang ilmuwan politik asal Amerika Serikat, yang menurut penulis sangat relevan ketika dihadapkan pada kasus di mana suatu negara menganggap negara-negara lainnya adalah teman baik dan tidak memiliki kewaspadaan politik antarsesama negara.

Keempat, adanya fakta bahwa hampir semua negara di dunia saat ini memiliki musuh. Semua negara yang eksis di zaman modern saat ini hampir semuanya memiliki musuh ataupun pesaing (rival) pada berbagai aspek.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com