Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Anies-Muhaimin Bakal Fokus Sasar "Undicided Voters" untuk Amankan Suara di Pilpres 2024

Kompas.com - 19/01/2024, 21:18 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Jazilul Fawaid mengatakan bakal fokus untuk menyasar undicided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan untuk mengamankan suara di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dia mengatakan, cara itu mesti ditempuh agar calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies-Muhaimin, bisa mencapai target 38 persen suara pada pilpres mendatang.

“Cara kerja yang dilakukan, ya datang langsung ke masyarakat, ajak masyarakat untuk menyedekahkan suaranya untuk pasangan Amin (Anies-Muhaimin),” ujar Jazilul pada Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Dia lantas mengungkapkan, undecided voters banyak tersebar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga: Sutiyoso Yakin PKS dan PDI-P Bisa Berkoalisi di Putaran Kedua Pilpres

Menurut Jazilul, di Jawa Tengah, kubu Anies-Muhaimin mesti cerdik memanfaatkan momen persaingan antara capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasalnya, berdasarkan analisis Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023, Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas sebesar 31,6 persen di Jawa Tengah. Sedangkan Prabowo-Gibran memperoleh elektoral 29,6 persen.

Sementara itu, Anies-Muhaimin berada di urutan ketiga dengan perolehan elektabilitas hanya 4,3 persen.

“Memang di Jawa Tengah itu rata-rata undiceded voters-nya masih tinggi dan terlihat ada perebutan antara kubu 02 dan 03, nah ini kubu 01 harus memanfaatkan keadaan,” kata Jazilul.

“Saya yakin, hasil survei yang cuma empat persen itu nanti faktanya di lapangan akan berbeda jauh hasilnya. Karena ada juga undiceded voters yang ada di situ,” ujarnya lagi.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Bentuk Tim Komunikasi dengan Kubu Ganjar-Mahfud

Terakhir, Jazilul mengungkapkan, strategi pemenangan juga bakal dilakukan dengan terus menyampaikan visi, misi, dan citra di media sosial.

Jazilul mengatakan, saat ini Anies dan Muhaimin sudah cukup populer di masyarakat karena penetrasi kampanye menggunakan media sosial.

“Media sosial kita harus kencang. Tapi memang beda antara media sosial dengan dunia nyata. Media sosial sangat dipengaruhi dengan tren, alhamdulilah pasangan Amin ini di medsos yang dulunya masih di bawah, sekarang masih imbang saja. Dulu kan dianggap raja TikTok adalah Pak Ganjar, sekarang tidak lagi,” kata Jazilul.

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Anies-Muhaimin 26,9 Persen, Ganjar-Mahfud 20,6 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com