Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Prihatin Kondisi Permukiman Korban Penggusuran Rufei Tak Layak

Kompas.com - 16/01/2024, 12:05 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan berkunjung ke kampung Rufei, Distri Sorong Barat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, yang merupakan kampung tempat bermukimnya korban penggusuran Pasar Moderen Rufei, Selasa (16/1/2024).

Menurut Anies, tempat tinggal korban penggusuran tersebut sangat tak layak huni.

Pantauan Kompas.com, rumah panggung yang berada di atas rawa pinggir laut itu terlihat sangat kumuh. Sanitasi limbah tak teratur dan satu rumah bisa dihuni oleh 4-5 keluarga.

"Pagi ini saya bertemu dengan suku Kokoda di kampung Rufei, mereka tinggal di rumah panggung di tepi laut yang terbuat dari kayu dan jauh dari memadai," kata Anies.

Baca juga: Anies Akan Lanjutkan Program Jokowi yang Dinilai Sudah Baik

"Rumah-rumah yang secara kesehatan pun tidak bisa disebut layak," sambung dia.

Anies mengatakan, kondisi para korban yang sudah berlangsung sejak 2003 ini harus mendapat perhatian.

Karena menurut Anies, Papua adalah tanah yang sangat kaya dari sisi sumber daya alamnya.

"Tetapi masih banyak keluarga bahkan di kota sekalipun bagian dari Kota Sorong yang kebutuhan dasarnya belum terpenuhi yaitu rumah yang layak," tutur dia.

"Jadi salah satunya adalah kampung ini kita ingin agar menjadi kampung yang layak huni," tutur Anies.

Saat bertemu, ia mengatakan, warga yang tinggal di sana menyalurkan aspirasinya mengenai persoalan lahan yang mereka alami.

Baca juga: Beberapa Kali Teriakan Prabowo 02 Terdengar Saat Anies Kampanye di PPI Jembatan Puri Kota Sorong

Warga kampung yang tinggal di tempat pengungsian itu terdiri atas tiga suku berbeda, yaitu yakni Inanwatan, Metemani dan Kokoda. 

Mereka, kata Anies, merupakan contoh korban konflik agraria yang banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia.

"Itu kami temui di banyak tempat masyarakat tradisional yang sudah tinggal cukup lama, ini butuh solusi secara nasional bukan hanya kasus-kasus di Papua saja," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com