Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disomasi Tim Anies-Muhaimin, KPU: Kami Pastikan Debat Keempat Lebih Baik

Kompas.com - 15/01/2024, 22:58 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz memastikan pihaknya bakal menjamin debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) keempat bakal berlangsung lebih baik.

Hal itu disampaikan menanggapi somasi yang diberikan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin karena ada oknum pendukung salah satu pasangan calon (paslon) yang mengumpat ke capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

“Kita memang bersama-sama punya komitmen dengan tiga liason officer (LO) tim paslon dan juga media penyelenggara untuk memastikan bagaimana pelaksanaan debat keempat itu bisa berjalan makin baik,” ujar Mellaz di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Ia mengaku KPU sudah menerima surat somasi dari kubu Anies-Muhaimin.

Baca juga: KPU: Debat Keempat Pilpres Dilaksanakan di JCC

Sebagai penanggung jawab debat, Mellaz menyatakan bakal berkoordinasi dengan divisi hukum KPU.

“Urusan terkait dengan pembacaan surat resmi dari tim paslon nanti dimensi-dimensi hukumnya itu ditangani oleh divisi hukum dan pengawasan,” ucap dia.

Mellaz menekankan, KPU bakal mengambil sikap tegas untuk penonton maupun pendukung yang bersikap berlebihan saat menghadiri debat.

Ia mencontohkan dengan perilaku penonton debat yang duduk di kursi undangan KPU dan meneriaki Anies dengan kata “bacot.”

“Misalnya, sebagaimana contoh yg di bangku undangan, itu kan langsung tim kami turun tangan untuk mengingatkan ataupun meminta orang itu keluar,” imbuh dia.

Baca juga: TKN Prabowo Yakin Gibran Kuasai Debat Keempat: Let Him Cook

Direktur Sengketa Proses Timnas Pemenangan Amin, Zaid Mushar mengadukan perilaku salah satu oknum pendukung yang meneriaki kata-kata “Anies bangsat,” pada debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ia menduga, hal itu dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Meski begitu, Zaid menegaskan pihaknya tak bisa serta merta menuding oknum itu. karena bukti video tak menunjukan secara pasti siapa yang berteriak.

Ia mengaku kecewa dengan sikap KPU yang tak langsung mengusir oknum tersebut sementara rekaman videonya sudah viral di media sosial.

“Kalau melihat jaketnya itu jaket paslon 02, tapi kami tidak bisa menuduh itu adalah paslon kosong 02 Karena kami yakin pendukungnya pun secara resmi yang hadir ke situ bukannya orang yang sembarang yang dipilih,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com