SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyinggung soal pidato salah seorang pejabat yang menyebut diperlukan pemimpin yang mampu melanjutkan dan meneruskan estafet kepemimpinan.
Muhaimin pun menilai pejabat itu berupaya menakut-nakuti rakyat.
Hal itu disampaikan politikus yang akrab disapa Cak Imin itu saat memberi pengarahan di acara Konsolidasi Jaringan dan Sumberdaya Tim Pekerja Elektoral Sistem (TPES) 50, di Gedung Juang, Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Mula-mula, Cak Imin menyinggung soal banyak persoalan yang dibiarkan oleh pemerintahan saat ini.
Persoalan itu ia ketahui berdasarkan aduan masyarakat saat dirinya berkunjung ke Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Baca juga: Kapolri: Yang Kita Cari Pemimpin yang Bisa Melanjutkan Estafet Kepemimpinan
Salah satunya permasalahan pertanian yang meliputi mahalnya harga pupuk, kurangnya kecukupan irigasi, masalah pemasaran hasil pertanian, hingga harga jual hasil pertanian yang murah.
Berdasarkan laporan yang diterima Cak Imin, berbagai persoalan itu tak hanya terjadi di beberapa tahun belakangan, melainkan sudah berlangsung selama sekitar 10 tahun terakhir.
"Saya tanya apakah ini terjadi di tahun-tahun terkahir? (Dijawab) tidak. Bahkan (sudah terjadi selama) 10 tahun terakhir ini pembiaran terjadi di mana-mana. Pupuk tidak ada solusi," ujar Cak Imin
"Itu yang kita sebut pembiaran. Tadi saya dengar salah satu pejabat berpidato. (Dikatakan) yang dibutuhkan oleh pemerintah adalah melanjutkan. Meneruskan," lanjutnya.
Baca juga: Saat Cak Imin dan Ganjar Pamer Keakraban Lewat Burung Lovebird
Mendengar pidato salah satu pejabat itu, Cak Imin pun bertanya-tanya apakah masyarakat harus meneruskan pembiaran yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Padahal, pembiaran yang terjadi itu kini menjadi persoalan dan menjadi beban masyarakat.
"Saya jadi tanda tanya, masak kita akan meneruskan pembiaran yang tidak ada perubahan bertahun-tahun, yang menjadi beban dan persoalan yang dihadapi bangsa kita," ujar Cak Imin.
"Maka dari itu, apakah mau melakukan pembiaran? Enggak bahaya ta? Kalau orang-orang sini, ditakut-takuti enggak bahaya ta? Saya jawab untuk rakyat Indonesia tidak ada bahaya dari perubahan," tegasnya.
Meski menyinggung soal pidato seorang pejabat, akan tetapi Cak Imin tidak menyebutkan siapa pejabat yang dimaksud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.