Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal: Pemilu Masa Depan Bisa Diintervensi Negara Lain Lewat Teknologi

Kompas.com - 12/01/2024, 11:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengungkapkan kekhawatirannya terkait kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia di masa depan.

Kekhawatiran itu muncul ketika dia menyadari bahwa teknologi kecerdasan buatan (artificial Intelligence) bisa dipakai sebuah negara untuk mengintervensi kontestasi politik negara lain.

Dengan begitu, tidak ada satupun negara yang aman. Dia bilang, Indonesia akan sangat naif jika merasa aman hanya karena memiliki banyak teman di kancah internasional.

"Pada suatu saat, mungkin bukan Pemilu ini, Pemilu ini menurut saya kita masih aman. Tapi yang ke depan, kita akan naif sekali kalau kita bilang aman. Karena intervensi lebih mudah dari sebelumnya," kata Dino dikutip dari program GASPOL! Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Setelah Debat Ketiga, Dino Patti Djalal: Ganjar Surprising, Prabowo Over Confidence

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini menuturkan, beberapa negara besar di dunia mengaku sudah mendapat intervensi dari negara lain saat kontestasi Pemilu.

Beberapa negara tersebut, di antaranya Prancis, Belanda, Australia, hingga Singapura. Negara yang turut campur tangan pun berbeda-beda, mengingat penerapan teknologi sebagai alat intervensi (tools) sudah menyebar ke berbagai negara.

"Saya ke Paris, mereka juga bilang, 'Kita menghadapi intervensi sekarang dari luar terhadap proses politik kita'. Saya ke Belanda, mereka juga bilang 'Kami mengalami hal yang sama'," cerita Dino.

Baca juga: Prabowo Sindir Ada Akademisi Pintar Teori, tapi Salah

"Ke Australia, saya enggak mau sebut dari mana, (mereka bilang) 'Oh, kami juga menghadapi hal yang sama'. Singapura, mereka juga bilang sama," imbuh Dino.

Bahkan, kata Dino, negara sebesar Amerika Serikat (AS) pun tak luput dari campur tangan asing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa tahun lalu.

Dino bilang, intelijen AS menganalisis kasus tersebut. Seluruh intelijen itu pun berkesimpulan bahwa Rusia turut "bermain" dalam Pilpres tahun 2016 yang kala itu diikuti oleh mantan Presiden Donald J. Trump, dan pesaingnya Hillary Clinton.

Baca juga: Dino Patti Djalal Puji Solusi Ganjar untuk Isu Laut China Selatan

"Di AS, negara super power, siapa yang bilang 'Wah, enggak mungkin ada yang berani (mengintervensi negara itu'. Ternyata seluruh intelijen AS bilang Rusia bermain dalam Pemilu AS sehingga yang menang Trump, bukan Hillary," ungkap dia.

"Rusia membantah (isu tersebut) tentu, tapi seluruh intelijen AS sudah membuat keputusan analisa dan hasilnya itu. Jadi orang bisa melakukan campur tangan tanpa kirim pasukan, melalui teknologi. Melalui cara-cara baru," kata Dino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com