Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Debat Ketiga, Dino Patti Djalal: Ganjar "Surprising", Prabowo "Over Confidence"

Kompas.com - 12/01/2024, 09:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Foreign Polcy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai, calon presiden nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, unggul dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (7/1/2024).

Dino memberikan Ganjar dan Anies skor 8 dari 10, sedangkan Prabowo mendapatkan nilai 6 di bawah dua kompetitornya.

"Saya teman sama semuanya nih. Ganjar saya kasih 8 karena yang paling surprising," kata Dino dalam program Gapsol! Kompas.com, Kamis (11/1/2024).

Menurut Dino, Ganjar mampu menjelaskan gagasannya secara jelas dan spesifik serta tampil dengan percaya diri.

Baca juga: Saat Jusuf Kalla Sindir Prabowo Subianto yang Mudah Marah...

Dino menilai hal itu di luar ekspektasi karena Ganjar dianggap sebagai orang yang punya pengalaman paling minim di sektor politik luar negeri dibandingkan dua kandidat lainnya.

"Dari teman-teman saya yang bantu dia, katanya 4 hari tuh mereka dengan Ganjar dan Pak Ganjar benar-benar mendengarkan dan belajar, jadi persiapan matang begitu ya," ujar mantan wakil menteri luar negeri itu.

Sementara itu, Dino memberikan Anies nilai 8 karena terlihat memahami isu terkait kebijakan luar negeri.

Namun, ia mengaku tidak terkejut dengan penampilan Anies sebagaimana ia melihat penampilan Ganjar pada debat lalu.

Baca juga: Sebut Anies Menyesatkan, Prabowo: Anda Tidak Pantas Bicara soal Etik!

"Anies karena orang udah ekspek dia sudah mahir ya kan, saya kasih 8 juga. Kenapa, ya kayak tadi, enggak surprising kalau dia jago karena dia kan exposure ke dunia internasional tinggi," kata Dino.

Adapun Dino memberi nilai 6 kepada Prabowo karena penampilan dalam debat lalu cenderung defensif tanpa menjelaskan apa yang ditanyakan kepadanya.

Ia juga menganggap menteri pertahanan itu emosional, memberikan jawaban personal, serta tidak siap dalam mengikuti debat.

"Dua menit itu lama lho, dua menit itu bisa kasih data argumentasi berapa biji? Dia banyak kesempatan yang enggak diisi dengan data dan argumen dan points," kata Dino.

Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik yang Disebut Ganjar dalam Debat Capres

Eks Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ini juga menyayangkan sikap Prabowo yang ingin menyampaikan data-data di luar forum debat karena menunjukkan bahwa ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

"Kalau menurut saya mungkin underestimate ya, terlalu well confidence atau apa. Jadi saya kasih untuk ini, mohon maaf sekali saya juga bersahabat sama Pak Prabowo, 8-8-6," ujar Dino.

Untuk diketahui, debat pada Minggu lalu mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com