Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Performa Prabowo di Debat Capres Terendah, TKN: Debat Bukan Cari Siapa yang Menang dan Kalah

Kompas.com - 09/01/2024, 15:19 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid merespons hasil survei Litbang Kompas yang mendapati performa Prabowo paling rendah ketimbang dua calon presiden (capres) lain dalam debat ketiga pemilihan presiden (Pilpres) 2024 .

Nusron mengaku bahwa TKN tidak masalah dengan hasil jajak pendapat Litbang Kompas tersebut.

"Ya monggo (silakan) dan enggak masalah Litbang Kompas menyebut apa saja. Itu hak dia," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/1/2024).

Namun, Nusron menegaskan bahwa substansi dari debat bukanlah mencari siapa yang menang atau kalah.

Baca juga: Jokowi Makan dengan Ketum Parpol Pengusung Prabowo, Hasto: Menang Pemilu Itu Turun ke Bawah, Bukan ke Atas

Dia juga mengingatkan bahwa debat adalah sarana untuk capres menyampaikan visi, misi, dan program kerja.

"Sebab dari awal substansi debat itu bukan mencari siapa yang menang dan kalah. Siapa yang unggul dan tidak unggul. Siapa yang tinggi dan rendah. Tapi sarana menyampaikan gagasan, visi-misi, dan program kerja secara baik," kata Nusron.

Sementara itu, Nusron mengaku bersyukur karena Prabowo tidak terpancing emosi meski diserang terus saat debat capres pada 7 Januari 2024 lalu.

"Alhamdulillah Pak Prabowo, kendati diserang dan dikeroyok, dengan sabar, dan kenegarawanannya mampu tenang dan tidak terpancing emosi," kata Nusron.

"Akibatnya, kalau kita pantau di media sosial, reaksi balik dari publik luar biasa. Rata-rata malah bersimpati dengan Pak Prabowo. Karena keikhlasan dan kesabaran meski dikuyo-kuyo (dihina-hina)," ujarnya lagi.

Baca juga: Prabowo Sebut Ada Manusia Bermuka Tebal, Diberi Dukungan tapi Dibalas Kedengkian

Sebelumnya, jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan performa capres nomor urut 2, Prabowo Subianto paling rendah dalam debat capres kedua yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.

Litbang Kompas melakukan jajak pendapat untuk merekam penilaian publik atas performa tiga calon presiden (capres) pada debat kedua.

Salah satu aspek yang dilihat pada survei yang melibatkan 210 responden itu adalah menjawab pertanyaan dengan lancar, menguasai permasalahan, dan penampilan di atas panggung.

"Memang yang dinilai perlu banyak koreksi memang di Pak Prabowo. Memang di satu sisi terkait dengan penampilan itu nilainya cukup ya, tetapi soal penguasaan permasalahan dan bagaimana cara Beliau menjawab pertanyaan itu dinilai relatif lebih rendah dibandingkan dengan calon-calon yang lain,” ujar peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Debat Ketiga Pilpres: Ganjar Impresif, Anies Ofensif, Prabowo Defensif

Adapun dalam aspek pertama, yaitu soal menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sama-sama mendapatkan skor 7,4.

Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan angka 6,9.

Kedua, pada aspek menguasai permasalahan, Anies memperoleh angka 7,2 dan Ganjar 7,4. Adapun Prabowo dinilai publik dengan angka 6,9.

Selanjutnya, pada aspek ketiga yaitu penampilan kandidat di atas panggung, Anies memperoleh skor 7,9 dan Ganjar meraih skor 7,8. Kemudian, Prabowo hanya mendapatkan angka 7,1.

“Nah ini juga menjadi tren yang menarik ini karena dalam debat pertama justru Pak Prabowo itu mendapatkan penilaian yang relatif lebih positif,” kata Rangga.

Baca juga: Survei “Litbang Kompas”: Performa Prabowo dalam Debat Kedua Dinilai Paling Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com