Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Mencermati Politik Jalan Tengah Ganjar Pranowo pada Debat Capres

Kompas.com - 09/01/2024, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DEBAT calon presiden kedua, yang diselenggarakan pada 7 Januari 2024, semakin memperlihatkan posisi politik masing-masing kandidat.

Capres nomor satu Anies Baswedan konsisten dengan posisinya sebagai antithesis dari pemerintahan Jokowi di mana Capres nomor dua Prabowo Subianto adalah salah satu menteri andalannya.

Bukan hanya itu, secara teknis, Anies bahkan semakin frontal melakukan kritikan tajam tidak saja kepada pemerintah, tapi juga kepada Prabowo, baik dalam kapasitasnya sebagai menteri maupun sebagai pribadi.

Kritikan tersebut jauh lebih frontal dilakukan dibanding dengan debat presiden sesi perdana pada Desember tahun lalu.

Ada indikasi bahwa kritikan Anies tidak saja ditujukan untuk isu terkait, tapi juga untuk memancing Prabowo agar semakin agresif dan emosional dalam menanggapinya.

Tentu strategi tersebut tak salah. Boleh jadi, menurut Anies, masih ada sisi lain dari Prabowo yang perlu ditunjukkan kepada publik.

Sebut saja, misalnya, sisi emosional dan temperamental, yang sebenarnya sedari dulu kerap disematkan oleh lawan-lawan politik Prabowo kepadanya.

Jika dikembalikan kepada isu yang dibahas, maka sejatinya tak ada rumusan baku untuk mengatakan bahwa ide dan rencana program salah satu kandidat lebih benar dibanding kandidat lain.

Misalnya, soal berapa besaran anggaran pertahanan yang ideal atau berapa nilai rapor yang tepat untuk empat tahun masa Prabowo sebagai Menhan.

Tentu jawabannya sangat relatif dan subjektif. Baik Anies maupun Ganjar Pranowo tidak memberikan kriteria apapun dalam penilaiannya.

Bahkan Anies terkesan memang berniat untuk men-downgrade Prabowo di hadapan jutaan penonton debat di seluruh Indonesia. Lagi-lagi hal tersebut terkait dengan strategi debat Anies Baswedan, bukan soal benar atau salah.

Hampir bisa dipastikan bahwa pemilih Prabowo tak sepakat dengan penilaian lawan-lawan Prabowo tersebut.

Sementara pemilih Anies dan Ganjar tentu bersorak-sorai melihat Prabowo ‘dikuliti’ habis-habisan oleh Anies, pun oleh Ganjar Pranowo.

Namun lepas dari itu, Anies memainkan perannya sebagai penantang pemerintahan dan penerus pemerintahan yang ada saat ini dengan cukup baik.

Sementara itu, dari sisi Prabowo, konsistensi dalam membela pemerintahan saat ini juga terlihat sangat tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com