Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Prabowo soal Gaza Bisa Timbulkan Mispersepsi, Pengamat: Tak Semua Negara Punya Tentara

Kompas.com - 08/01/2024, 18:33 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan pertahanan Anton Aliabbas menyebutkan, pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait Gaza membutuhkan penjelasan lanjutan.

Diketahui, dalam debat ketiga Pilpres 2024 atau debat kedua capres, Minggu (7/1/2024), Prabowo menyebutkan bahwa sebuah negara harus memiliki kekuatan militer yang kuat apabila tidak ingin bernasib seperti Palestina yang sedang dijajah di Jalur Gaza oleh Israel.

“Pernyataan Prabowo terkait kekuatan nasional harus memiliki kekuatan militer jelas membutuhkan penjelasan lanjutan. Hal ini penting agar tidak terjadi misleading atau mispersepsi,” kata Anton saat dihubungi, Senin (8/1/2024).

Sebab, tidak semua negara memiliki tentara dan tetap berdaulat.

Baca juga: Saat Prabowo Anggap Gaza Tak Punya Kekuatan Militer sehingga Tertindas...

“Beberapa negara kecil seperti Andora, Vatikan, Kosta Rika, dan Islandia misalnya, tidak memiliki tentara dan tetap bisa jadi negara berdaulat hingga kini,” ujar Anton.

Menurut Anton, pengelolaan pertahanan negara dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan negara lain.

Lebih lanjut, Anton mengatakan, serangan Israel ke Jalur Gaza harus diletakkan dalam konteks negara berdaulat.

Sebab, sampai saat ini, Israel tidak menganggap Palestina sebagai negara berdaulat.

Baca juga: Beda Sikap Anies, Ganjar, Prabowo soal Palestina di Debat Ketiga Pilpres 2024

“Semestinya, Prabowo bisa menggunakan contoh negara lain seperti Ukraina ataupun Georgia, di mana mereka mempunyai tetangga yang agresif bernama Rusia. Keberadaan militer kuat menjadi dapat dipahami dengan mudah kalau mengacu pada kondisi yang dialami dua negara tersebut,” kata Anton.

Dalam visi-misi Prabowo, kata Anton, sebetulnya Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut soal ‘smart diplomacy' dalam menjamin keutuhan NKRI.

“Diplomasi cerdas ini tentu saja merupakan kombinasi kekuatan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya militer tapi juga soft power. Sayangnya, dalam debat capres kemarin, Prabowo justru merepetisi pentingnya membangun militer kuat saja,” ujar Anton.

Baca juga: Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer, Bangsa Akan Dilindas Seperti Gaza, Kita Harus Kuat

Pada debat kemarin, Prabowo mengatakan, tanpa kekuatan militer, maka sebuah bangsa bisa bernasib sama seperti Palestina yang sedang dijajah di Jalur Gaza saat ini oleh Israel.

"Tanpa kekuatan militer, sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza seperti saat ini," ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan, dalam berbagai ilmu pengetahuan, yang paling mendasar tentang kekuatan nasional adalah kekuatan militernya.

Dia menegaskan sebuah negara harus memiliki kekuatan militer yang kuat.

"Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari tanah airnya. Tidak bisa tidak. Kita harus kuat. Kita harus kuat,” kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com