Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas PDI-P Unggul di Jatim, Disusul PKB, lalu Gerindra

Kompas.com - 05/01/2024, 16:34 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas PDI Perjuangan unggul di provinsi Jawa Timur (Jatim). Menurut jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), angka elektoral partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 23,3 persen.

Di urutan kedua, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 20,7 persen, lalu Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 16,6 persen.

Urutan selanjutnya, ada Partai Golkar yang mencatatkan angka elektoral sebesar 7,5 persen, lalu Partai Demokrat dengan 4,9 persen.

Baca juga: Kaesang Klaim Elektabilitas Prabowo-Gibran Hampir 50 Persen, Yakin Menang Pilpres Satu Putaran

Sisanya, 13 partai politik mencatatkan elektabilitas kurang dari 4 persen di provinsi ini. Berikut elektabilitas 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 di Jawa Timur menurut survei terbaru LSI yang dirilis Jumat (5/1/2024):

  • PDI Perjuangan: 23,3 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 20,7 persen
  • Partai Gerindra: 16,6 persen
  • Partai Golkar: 7,5 persen
  • Partai Demokrat: 4,9 persen
  • Partai Nasdem: 3,6 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 3,2 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 1,9 persen
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1,6 persen
  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 1,4 persen
  • Partai Buruh: 0,6 persen
  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 0,6 persen
  • Partai Gelora: 0,5 persen
  • Partai Bulan Bintang (PBB): 0,3 persen
  • Partai Hanura: 0,3 persen
  • Partai Ummat: 0,3 persen
  • Partai Garuda: 0,2 persen
  • Partai Kebangkitan Nasional (PKN): 0,1 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 12,3 persen

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024 di Jawa Timur.

Hasilnya, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dari dua pasangan lainnya. Prabowo Gibran mencatatkan elektabilitas sebesar 46,7 persen.

Sementara, di urutan kedua, ada pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Angka elektoral Ganjar-Mahfud terpaut 20 persen di bawah Prabowo-Gibran, yakni 26,6 persen.

Lalu, di urutan terakhir, ada capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 16,2 persen. Angka tersebut terpaut 30 persen di bawah elektabilitas Prabowo-Gibran, dan 10 persen dari tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud.

Dalam survei ini, sebanyak 10,4 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

“Jadi kalau kita lihat di simulasi ini tampaknya ada potensi cukup besar pilpres di Jawa Timur akan berlangsung dua putaran,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring, Jumat.

“Kecuali kalau jumlah pemilih atau responden dalam survei ini yang menyatakan belum punya pilihan atau tidak menjawab sebanyak 10,4 persen itu tidak terdistribusi secara proporsional,” tuturnya.

Baca juga: Anies dan Mahfud “Live” TikTok, Sanggup Dongkrak Elektabilitas?

Dari jumlah tersebut, menurut LSI, sekitar 75 persen responden menyatakan tak akan mengubah pilihan capres-cawapresnya. Sementara, responden yang mengaku masih mungkin mengubah pilihannya sebesar 25 persen.

“Berarti kan potensi untuk terjadi perpindahan suara cukup besar. Karena itu diperkirakan selain mungkin akan terjadi dua putaran di Jawa timur dinamika suara dukungan untuk masing-masing pasangan calon tampaknya masih cukup dinamis,” ujar Djayadi.

Adapun survei LSI ini digelar pada 16-28 Desember 2023. Survei dilakukan di Jawa Timur mengingat provinsi ini memiliki populasi terbesar kedua setelah Jawa Barat dengan jumlah pemilih lebih dari 31,4 juta jiwa.

Survei melibatkan 8.800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan perincian 800 orang di setiap daerah pemilihan (dapil) DPR RI di Jawa Timur.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebesar +-1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com