Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan KA di Bandung, Wapres Minta Ada Koreksi Teknis dan SDM

Kompas.com - 05/01/2024, 14:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta ada koreksi seusai terjadinya kecelakaan antara Kereta Api Turangga dan Commuter Line Bandung Raya yang terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pagi tadi.

Menurut Ma'ruf, harus ada koreksi dari sisi sumber daya manusia maupun pengaturan teknis supaya peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

"Mungkin itu perlu dikoreksi di mana letaknya, apa manusia, human error ya, atau ada pengaturan teknisnya," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Soal Kecelakaan KA di Bandung, Wapres: Ini Betul-betul Fatal

Ma'ruf menuturkan, bila ada kesalaham manusia atau human error dalam peristiwa itu, harus ada proses seleksi yang ketat bagi mereka yang mengisi posisi tersebut.

Ma'ruf pun menyesalkan terjadinya kecelakaan tersebut yang menurutnya merupakan hal yang fatal dan tidak boleh terjadi karena telah menyebabkan korban jiwa.

"Itu betul-betul menurut saya fatal karena itu ke depan harus betul-betul lebih teliti lah. Ini nyawa manusia dan tentu kerugian-kerugian lainnya," kata Ma'ruf.

Ia secara khusus menyoroti aspek ketelitian supaya peristiwa serupa tidak lagi terulang di masa yang akan datang.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri acara dialog kebangsaan bersama diaspora Indonesia di Shanghai, China, Senin (18/9/2023).Dokumentasi/BPMI Setwapres Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri acara dialog kebangsaan bersama diaspora Indonesia di Shanghai, China, Senin (18/9/2023).
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini menuturkan, kecelakaan memang sebuah peristiwa yang tidak diinginkan oleh setiap orang.

Namun, menurut Ma'ruf, ada masalah-masalah teknis yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.

"Kalau di jalan itu kan nggak ada batas kan, kalau kereta api ini kan ada relnya, relnya itu pengaturannya kan, berarti kan ada sesuatu yang tidak sinkron pengaturan sehingga terjadi terjadi tabrakan," ujar dia.

Baca juga: Masinis KA Turangga Dibawa ke RS AMC Cileunyi, Masih Diobservasi

Dua kereta api, yakni KA Turangga relasi Surabaya-Bandung dan KA Lokal Bandung Raya, bertabrakan di petak Jalan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.03 WIB.

Ada empat korban jiwa dalam peristiwa ini, yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti.

Sementara, seluruh penumpang KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com