KOMPAS.com - Anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia atau Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim-Keramasan.
Pembangunan itu ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) di Tanjung Enim, Sabtu (30/12/2023).
Terdapat tiga fasilitas penanganan batu bara baru yang dibangun. Pertama, dua Train Loading Station (TLS) dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.000 ton per jam beserta rail loop.
Kedua, dua line conveyor system sepanjang 13 kilometer (km) dan 17 km, masing-masing berkapasitas 3.000 ton per jam. Ketiga, tiga dump hopper yang dapat digunakan dump truck berkapasitas 60 ton dan 100 ton.
Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan.
Baca juga: PT Bukit Asam Kembangkan Energi Biomassa dari Kaliandra Merah
Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan PT KAI, sedangkan fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).
Pada kesempatan itu, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan berharap, pembangunan fasilitas penanganan batu bara tersebut tak hanya memajukan perusahaan, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat.
"Kemajuan strategi korporasi juga harus memberikan kemaslahatan bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan. Ini adalah mandat BUMN untuk keberlanjutan,” katanya dalam siaran pers, Selasa (2/1/2024).
Dany mengatakan, investasi tersebut akan menjadi milestone untuk mengembangkan port yang baru ke depannya.
“Pembangunan ini menjadi legacy bagi pemerintahan saat ini untuk diteruskan pemerintahan yang baru, menciptakan mahakarya untuk Indonesia, dan khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ujarnya.
Baca juga: Bukit Asam Gandeng China Huadian Kembangkan Energi Terbarukan
Dany juga berpesan, dalam proyek strategis BUMN harus ada industri yang ikut serta dalam kerangka pengembangan kearifan lokal yang melibatkan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan, peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mendukung kinerja perusahaan.
"PTBA merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan cadangan sebesar 3,02 miliar ton dan sumber daya 5,85 miliar ton,” katanya.
Arsal mengatakan, peningkatan kapasitas angkutan perlu dilakukan untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara.
“Proyek ini mendukung pertumbuhan perusahaan melalui peningkatan pendapatan dari penambahan volume penjualan batu bara," ujarnya.
Baca juga: Kembangkan Batik Kujur, Bukit Asam Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Tanjung Enim