Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Lagi Masalah Pupuk Langka, Ganjar: Yang Bertanya di Debat Tak Paham Data

Kompas.com - 29/12/2023, 14:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali menyinggung masalah pupuk langka saat mengunjungi Pasar Kota Wonogiri, Sukorejo, Giritirto, Kabupaten Wonogiri, Jumat (29/12/2023).

Awalnya, Ganjar membicarakan soal kenaikan harga pangan yang diceritakan para pedagang, meliputi beras, bawang merah sampai cabai rawit.

Menurut Ganjar, kenaikan harga beras berkaitan erat dengan produksi padi di sejumlah wilayah.

Dia tak memungkiri, para pedagang beras sudah mengeluhkan kenaikan harga sejak empat sampai enam bulan terakhir. Akibatnya, harga beras naik menjadi sekitar Rp 14.000 per liter dari Rp 11.000 per liter.

Baca juga: Pedagang Pasar Wonogiri Keluhkan Kenaikan Harga Beras dan Cabai Rawit ke Ganjar

"Ternyata kurang lebih sudah beberapa bulan saya tanya, mungkin sekitar empat atau enam bulan. Tadi pedagang tidak tahu pasti, sudah berbulan-bulan harga beras ini ternyata naik dan tidak turun-turun," kata Ganjar, Jumat.

Ganjar lalu menyinggung soal pupuk subsidi yang diterima petani. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku bahwa ia menerima keluhan kelangkaan pupuk di sejumlah wilayah.

"Sudah saya cek ke Komisi IV (DPR RI), subsidinya berkurang. Jawa Tengah akan lebih marah lagi karena tahun depan akan dikurangi. Ada datanya, ini kita sampaikan," ujar Ganjar.

Selanjutnya, Ganjar menyinggung salah satu pihak yang bertanya kepadanya soal kelangkaan pupuk di Jawa Tengah saat debat capres beberapa waktu lalu.

Baca juga: TPD Gencarkan Blusukan di Jakarta untuk Menangkan Ganjar-Mahfud MD

Ganjar mengatakan, yang bertanya tidak paham mengenai data.

"Maka kalau kemarin di debat saya ditanya soal pupuk, rasa-rasanya yang bertanya tidak paham soal data. Ini (kelangkaan pupuk) saya sampaikan karena terbuka dan kita enggak usah malu, kita perbaiki saja," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo disinggung soal kelangkaan pupuk oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat capres di Kantor KPU RI, Jakarta pada 12 Desember 2023.

“Menurut pandangan saya juga kelompok rentan itu juga termasuk para petani dan nelayan. Dan yang saya dapat, setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sulit mendapatkan pupuk," kata Prabowo.

Baca juga: Tanggapi Kader PPP Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Kita Sebut Oknum

Saat itu, Ganjar kemudian mengatakan bahwa pupuk langka tidak hanya terjadi di daerahnya. Menurutnya, pupuk langka bahkan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Saya harus mengingatkan, Pak, pupuk langka terjadi di Papua, Pak. Pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, Pak. Pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimatan Timur, termasuk bensin," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan bahwa hal itu perlu disampaikan pada Prabowo karena mengetahui, Ketua Umum Partai Gerindra itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.

"Mungkin yang bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena Bapak pernah menjadi ketua HKTI, Pak," ujar Ganjar saat debat.

Baca juga: Bertemu Petani dan Nelayan, Ganjar Menerima Keluhan Pupuk hingga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com