Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Keripik Narkoba dan Gimmick Peredaran Narkoba di Media Sosial

Kompas.com - 29/12/2023, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEKITAR satu bulan lalu, publik dihebobkan adanya penjualan narkoba dengan modus baru, keripik singkong narkoba. Para sindikat memformula dagangannya dengan mencampur narkoba dengan makanan dan menjualnya dalam bentuk keripik pisang.

Mereka menjualnya secara daring, menggunakan fasilitas media sosial. Namun, peredaran tersebut mudah saja tercium karena kejanggalan harganya.

Ratusan gram keripik singkong dihargai lebih dari satu juta adalah angka yang tidak realistis. Sekali petugas mengendus keanehan tersebut, maka modus tersebut akan segera terbongkar.

Narkoba jenis sabu yang disamarkan dengan singkong adalah barang mahal dan tidak logis jika disamarkan dengan harga keripik singkong.

Perilaku menjaja narkoba dalam bentuk makanan sebenarnya bukan barang baru. Pada 2018, di Kota Denpasar, Bali, petugas kepolisian berhasil mencium gelagat penjualan kukis yang mengandung narkoba varian ADB-Fubiata. Salah satu varian ganja sintetis ini memiliki efek lebih keras dibandingkan ganja alami.

Sementara pada 2021, ketika pandemik masih berlangsung, di Banyumas, Jawa Tengah juga ditemukan ganja yang dijaja dalam bentuk brownies dan pukis.

Petugas dari BNNP Jateng mengidentifikasi keterlibatan narapidana Lapas Kelas 1 Kedungpane terlibat dalam bisnis tersebut.

Keripik, kukis, brownies, atau pukis hanyalah alat penyamaran bagi pengedar untuk mengedarkan narkoba. Kreativitas tersebut tidak akan berhenti dan mereka akan berganti-ganti sesuai dengan perkiraan modus yang mereka anggap aman.

Ada dua situasi yang menarik dari kasus-kasus tersebut. Pertama, kemampuan deteksi oleh petugas yang mumpuni.

Kemampuan petugas dalam mendeteksi modus-modus tersebut patut diapresiasi. Namun, penjual narkoba akan mencari jalannya dan tidak akan berhenti dengan satu cara. Suatu hari, mungkin terjadi lagi penjualan narkoba dengan penyamaran baru.

Kedua, era media sosial mengubah banyak hal, termasuk ragam cara penjualan narkoba. Media sosial juga menjadi cara bagi penjual narkoba menciptakan pasar dan menemukan pelanggan baru.

Media sosial saat ini memang menjadi media yang dianggap aman bagi pelaku untuk menjaja narkoba. Mereka juga kerap berganti akun dan dengan mudah membuat akun afiliasi yang baru.

Memburu pemilik akun media sosial

Saya pernah mengikuti beberapa akun penjual narkoba sinte. Informasi akun-akun penjual tersebut saya dapatkan dari para klien rehabilitasi yang melakukan asesmen dan perawatan di klinik rehabilitasi BNNP DKI Jakarta. Mereka ditangkap polisi di wilayah hukum Jakarta.

Tidak selang beberapa lama, saya di DM oleh beberapa akun tersebut. Mereka secara lugas menawarkan produknya dengan merk dagang beragam. Perbedaan terletak pada kandungan jenis zat psikoaktifnya.

Secara sederhana, tiap-tiap produk terletak pada keras dan tidaknya atau langsung dan tidaknya efek yang ditimbulkan setelah menghisap zat-zat rekayasa kimia tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com