Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Eks Pimpinan KPK Jadi Korban Ledakan Smelter Nikel, Pekerjaan Pertama Setelah Lulus

Kompas.com - 26/12/2023, 11:49 WIB
Syakirun Ni'am,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menjadi salah satu korban meninggal dalam ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Steel (ITSS) di Morowali.

Ia mengatakan, anggota keluarganya yang menjadi korban itu bernama La Ode Abdul Mursalim.

Laode membagikan kabar duka itu melalui akun media sosial X, Senin (25/12/2023). Kompas.com telah mendapatkan izin Laode untuk mengutip unggahan tersebut.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Kebakaran Smelter di PT ITSS Bertambah Jadi 16 Orang

“Salah seorang keluarga saya, La Ode Abdul Mursalim, meninggal dalam ledakan ini,” ujar Laode, Minggu.

Menurut dia, pekerjaan di smelter nikel itu merupakan yang pertama bagi Abdul Mursalim setelah lulus.

Laode lantas meminta doa untuk keluarganya tersebut.

“Ini pekerjaan pertama dia setelah lulus kuliah,” kata Laode.

Diketahui, ledakan tungku smelter nikel PT ITSS di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengakibatkan 16 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka.

Baca juga: Imbas Ledakan yang Tewaskan 13 Pekerja, Polisi Hentikan Operasional Smelter Nikel di Morowali

Korban meninggal itu merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Tragedi ledakan smelter ini kemudian menjadi sorotan dan dinilai menjadi cermin buruknya prosedur keselamatan kerja di sektor kawasan industri itu,

Juru kampanye mineral kritis Trend Asia, Arko Tarigan menyebut, kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa merupakan kejadian berulang di kawasan industri pengolahan smelter dan tidak pernah ada evaluasi.

Berdasarkan catatan Trend Asia, sebanyak 53 pekerja smelter di Indonesia meninggal dunia dalam kurun 2015 hingga 2022, termasuk di IMIP.

Baca juga: Ada Ledakan Tungku Smelter, Asosiasi Pekerja Soroti Pengawasan K3 di Indonesia

Sebanyak 13 orang di antaranya merupakan TKA asal China.

"Evaluasi dari kasus-kasus [di smelter nikel] selama ini tidak jelas, seakan ketika ada yang meninggal, berikan kompensasi, selesai. Nyawa mereka seperti terus dikorbankan saja. Yang penting perusahaan tetap berjalan," kata Arko kepada BBC News Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com