Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Kubu Cak Imin Tanggapi Ketua PBNU yang Prediksi Kalah Pilpres | Pertanyaan Gibran Dinilai Buat Mengecoh Lawan

Kompas.com - 25/12/2023, 05:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan berita terpopuler pada Minggu (24/12/2023) kemarin didominasi dari kancah politik nasional.

Timnas capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menanggapi pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf yang memperkirakan Muhaimin kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Selain itu, aksi cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang mengajukan pertanyaan kepada Muhaimin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dengan menggunakan singkatan yang kurang akrab atau menggunakan bahasa asing dinilai sebagai taktik buat mengecoh lawan.

Baca juga: Dilaporkan Karena Akronim Amin, Anies Yakin Polisi Gunakan Akal Sehat

1. Ketua PBNU Guyon Cak Imin Tidak Menang Pilpres, Timnas Amin: Biarkan Saja...

Tim Pemenangan Nasional (Timnas) calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) tidak mempermasalakan candaan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang meramalkan bahwa Muhaimin Iskandar kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kapten Timnas Amin, Muhammad Syaugi Alaydrus menilai, hasil Pilpres hanya akan diketahui setelah masyarakat melakukan pencoblosan untuk memilih capres dan cawapres pada 14 Februari 2024.

“Ya enggak apa-apa, itu Beliau saja, biarin saja, yang menilai itu masyarakat nanti bukan orang per orang nanti ditentukan di 14 Februari,” kata Syaugi saat ditemui di Markas Timnas Amin, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2023).

Baca juga: Partai Buruh Nyatakan Tak Akan Dukung Paslon Amin

Syaugi berpandangan, pernyataan Ketua Umum PBNU itu sama halnya seperti hasil survei yang menempatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan Anies-Muhaimin diposisi ke dua atau ke tiga.

Namun demikian, Timnas Amin menganggap pernyataan atau hasil survei yang ada saat ini sebagai pemacu untuk tim pemenangan maupun relawan dan simpatisan agar bekerja keras memenangkan pasangan Anies-Muhaimin.

“Ini sama pertanyaannya, selalu dikatakan wah bagaimana menanggapi survei nomor 3 atau nomor 2 kan begitu ya, sering ya, Pak Anies selalu mengatakan pemilu itu nanti 14 februari 2024 bukan sekarang bukan hasil survei sekarang, kecuali pemilu itu sekarang,” kata Syaugi.

“Jadi kalau surveinya rendah memacu kita untuk bekerja lebih keras, kalau surveinya tinggi ya Alhamdulillah itu saja,” ucap eks Ketua Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) itu.

Baca juga: Dukung Anies-Muhaimin, JK Tak Masuk dalam Timnas AMIN

 

2. Pengamat Nilai Kubu Gibran Siapkan Pertanyaan Soal Karbon dan SGIE untuk Kecoh Lawan

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming berniat mengecoh lawan dalam debat cawapres pada Jumat (22/12/2023) kemarin dengan mengajukan pertanyaan terkait istilah yang tidak lazim.

Umam memandang, Gibran menyerang cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dengan bertanya soal carbon captured and storage (CCS) dan menyerang cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar lewat pertanyaan terkait State of Global Islamic Economy (SGIE).

"Kedua materi serangan itu jelas sudah dipersiapkan matang oleh tim Gibran, untuk mengecoh lawan," kata Umam kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Gibran: Anak Muda Diremehkan Biasa, Tinggal Tunggu Waktu untuk Pembuktian

Umam menuturkan, isu CCS sengaja ditujukan pada Mahfud dalam konteks penegakan hukum, sedangkan SGIE ditanyakan ke Muhaimin karena terkait ekonomi Islam.

Menurut Umam, dua pertanyaan itu sengaja ditembakkan ke Mahfud dan Muhaimin untuk merusak kredibilitas mereka.

"Gibran tampak sengaja berusaha mendelegitimasi kredibilitas Mahfud dan Imin, di dua bidang yang seharusnya keduanya paham, tapi dikecoh dengan permainan istilah atau semacam permainan tebakan di tengah jutaan diksi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com