Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Makan Siang dan Susu Gratis Dikritik karena Biaya Besar, Sekjen Gerindra: Demi SDM Unggul

Kompas.com - 20/12/2023, 19:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyadari program makan siang dan susu gratis yang digagas capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dikritik karena berbiaya besar.

Hal itu disampaikan Muzani dalam konsolidasi ratusan kader dan para caleg Gerindra daerah pemilihan Banten II di Graha Mahesa, Serang, Banten, pada Rabu (20/12/2023).

Muzani mengatakan, program itu perlu digagas karena masih banyak masalah stunting di Indonesia.

Baca juga: Prabowo Resmikan Bantuan Air Bersih di Kuningan, Masyarakat Sambut Hangat dan Ajak Foto Bersama

“Kenapa Pak Prabowo merasa perlu menggagas program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak kita. Karena masih banyak masalah stunting di Indonesia. Tapi orang-orang mengkritik karena dianggap biayanya sangat besar,” tutur Muzani, dikutip dari siaran pers, Rabu petang.

Program makan siang dan susu gratis, lanjut Muzani, untuk membuat sumber daya manusia (SDM) unggul.

“Iya biaya akan sangat besar, tetapi ini akan menolong anak-anak kita, akan membuat generasi penerus kita menjadi SDM yang unggul. Ini yang disiapkan Pak Prabowo menuju Indonesia Emas 2045," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.

Baca juga: Hashim Sebut Program Makan Gratis Obsesi Prabowo Sejak 2006

Sebelumnya, TKN Prabowo-Gibran memaparkan perincian terkait data penerima manfaat makan siang dan susu gratis pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, dalam acara peluncuran dan pemaparan rekomendasi kebijakan umum Prabowo dan Gibran bertema “Cita-cita Penerus Negeri” di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

Burhanuddin memerinci, akan ada 82,9 juta warga menerima manfaat makan siang dan susu gratis.

“Anak-anak SD, SMP, SMA ada 44 juta. Anak balita 30 juta, ditambah di pesantren 5 juta, ditambah ibu hamil 3 juta, jadi 82,9 juta. 82,9 juta ini kami coba pikirkan untuk diberikan makan siang dan susu gratis,” kata Burhanuddin dalam paparannya.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Di Balik Sikap Prabowo yang Tak Terusik Anies

Burhanuddin memprediksi, dengan jumlah tersebut, biaya yang dibutuhkan senilai Rp 1 triliun per hari.

“Jadi setahun itu (kira-kira) Rp 300 triliun,” ujar dia.

Dari program tersebut, lanjut Burhanuddin, dibutuhkan 45.000 dapur yang harus dibangun.

“Bukankah itu lapangan kerja? Pak Prabowo mengatakan pada saya, ‘Kita rekrut sarjana-sarjana baru’,” kata Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Soroti Politik Uang di Pilkada, Bawaslu: saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Soroti Politik Uang di Pilkada, Bawaslu: saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Nasional
Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

Nasional
Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com