JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani angkat bicara soal Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Prabowo, yang hadir saat debat perdana capres 2024 dan mengenakan baju biru sama seperti TKN.
“Baju kan warnanya bisa bermacam-macam, dan selama baju itu tidak ada tulisan apa-apa, tidak ada tulisan, misalnya nomor 1 atau ada gambar paslon. Kan tidak ada sama sekali. Kecuali ada tulisan,” kata Rosan usai deklarasi relawan muda berakhlak di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Rosan menambahkan, mengenakan baju biru tidak lantas diterjemahkan sebagai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau sekarang saya tanya ini baju biru berarti mendukung Pak Prabowo, dong?” ujar Rosan.
Baca juga: Menyoal Ajudan Prabowo Mayor Teddy yang Hadir Saat Debat Capres, Tanggapan Bawaslu, TNI, hingga TKN
Diberitakan sebelumnya, Teddy tampak mengenakan baju berwarna biru langit, warna seragam TKN saat debat perdana capres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12/2023).
Perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu juga duduk di barisan TKN atau pendukung Prabowo dan Gibran.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan bahwa Teddy hanya menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menhan.
“Ajudan yang mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi. Dia ajudan melekat, ikut kegiatan Menhan,” kata Julius saat dihubungi, Senin (18/12/2023).
Julius mengatakan, akan berbeda apabila Teddy, melalui kehendaknya sendiri, ikut berkampanye.
Baca juga: Profil Mayor Teddy, Ajudan Prabowo Eks Ajudan Jokowi yang Kini Tuai Kontroversi
“Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye. Dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu,” kata Julius.
Julius juga tidak menampik, nihilnya aturan kapan prajurit aktif TNI berhenti bekerja saat menjadi ajudan.
“Ajudan itu melekat. Seleksi ajudan juga sangat dekat dengan keinginan atasan pengguna,” ujar Kapuspen TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.