Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Prabowo-Gibran Sebut Anak Muda Selama Ini Dipandang sebagai Elektoral, Kini Dilibatkan di Pilpres 2024

Kompas.com - 14/12/2023, 22:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani mengatakan, anak muda selama ini cuma dipandang sebagai objek untuk meningkatkan elektoral saja dalam pemilihan umum (pemilu).

Namun, ia menyebut bahwa anak muda telah dilibatkan untuk menjadi calon pemimpin dengan majunya Gibran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Selama ini, anak muda dihitung sebagai pemilih tapi hanya menggenapkan. Selama ini, anak muda dihitung sebagai sebuah elektoral yang bisa memenangkan sesuatu tapi tidak bisa ngapa-ngapain," ujar Muzani dalam acara peluncuran platform Pemilihmuda.id di markas TKN Fanta, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

"Tapi, dalam Pilpres 2024 ini, anak muda diperhitungkan, bahkan menentukan, bahkan menjadi pemimpin di antara yang akan kita pilih. Itu satu-satunya dalam pasangan Prabowo-Gibran," katanya lagi.

Baca juga: Sadar Gibran Diremehkan, TKN: Debat Cawapres Akan Penuh Kejutan

Muzani mengatakan, pemilih muda akan menjadi penentu kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Maka dari itu, Muzani mengungkapkan, TKN Prabowo-Gibran akan menjaring anak muda sebanyak-banyaknya.

“TKN Prabowo-Gibran akan terus melakukan upaya bagaimana bisa menjaring anak muda sebanyak-banyaknya dan hari ini yang dilakukan oleh TKN Fanta adalah upaya konkret. 22 juta pemilih muda akan bergabung dengan kita, dan itu akan menentukan masa depan bangsa,” ujar Muzani.

Menurut Muzani, memilih pasangan Prabowo-Gibran adalah upaya untuk memenangkan anak muda yang nantinya akan berkontribusi bagi masa depan Indonesia.

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, TKN: Yakinlah Gibran Akan Banyak Bicara

Muzani lantas mengatakan, generasi Z adalah orientasi Prabowo-Gibran. Sebab, 53 persen pemilih muda akan menjadi penentu masa depan Indonesia.

"Karena itu, saya bersyukur atas ikhtiar ini yang mendapatkan support dari teman-teman anak muda dengan segala macam profesinya, segala macam kelebihan dan aktivitasnya, menggunakan kelebihan-kelebihannya untuk memberikan support bagi suksesnya pasangan Prabowo-Gibran," katanya.

Sementara itu, Komandan TKN Fanta (Pemilih Muda) Arief Rosyid mengatakan, platform Pemilihmuda.id yang baru diluncurkan akan menjemput 22 juta suara anak muda di seluruh Indonesia.

"Pemilihmuda.id adalah satu platform secara real time dimonitor oleh TKN. Secara spesifik, teman-teman TKN Fanta untuk menjemput 22 juta suara anak muda di seluruh Indonesia," kata Arief.

"Menurut Mas Gibran, kita patokannya selalu survei yang paling rendah, maka kita ambil surveinya teman-teman Kompas 39 persen. Undecided voters-nya sekitar 28 persen. Artinya, kalau kerja teman-teman ini maksimal kami optimis Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran," ujarnya lagi.

Baca juga: KPU Akan Tegur Timses Usai Gibran Bakar Semangat Pendukung Saat Debat Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com