Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies dan Prabowo "Bergulat" soal Isu Demokrasi dan "Diktator"...

Kompas.com - 13/12/2023, 06:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat saling serang saat membahas isu soal demokrasi dan "diktator", dalam debat perdana capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Dalam debat itu Anies sempat menyebut saat ini rakyat tidak mempercayai proses demokrasi.

"Saya rasa lebih dari sekadar parpol, rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang terjadi, itu jauh lebih luas dari sekedar partai politik," kata Anies.

Menurut Anies, proses demokrasi bisa berjalan jika ada 3 hal yang terpenuhi.

Pertama adalah adanya kebebasan berbicara, kedua adanya oposisi yang bebas mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, ketiga proses pemilu yang netral, transparan, jujur adil.

Baca juga: Saling Sindir Anies dan Prabowo Saat Bahas Isu Polusi Jakarta

"Dan kalau kita saksikan dua ini mengalami problem, kita saksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik, dan angkanya demokrasi kita menurun indeks demokrasi kita," ujar Anies.

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini juga menyinggung sejumlah pasal karet yang digunakan pemerintah untuk membungkam kritik. Ia juga menilai saat ini posisi oposisi sangat minim.

"Dan sekarang ujiannya adalah besok bisakah pemilu dselenggarakan dengan netralitas, dengan adil dengan jujur, ini ujian ketiga. Jadi persoalan demokrasi kita lebih luas dengan segala persoalan parpol," ucap Anies.

Prabowo kemudian menanggapi pernyataan Anies terkait praktik demokrasi yang menurun dan dianggap cenderung menuju ke arah diktator.

Menurut Prabowo, pernyataan Anies berlebihan karena proses demokrasi di Indonesia masih berjalan wajar.

Baca juga: Usai Debat Capres, Anies dan Ganjar Ladeni Pertanyaan Wartawan, Prabowo Langsung Pulang

“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, dan ini, Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” kata Prabowo.

“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, dan ini, Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” kata Prabowo.

Saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017, Anies diusung salah satunya oleh Partai Gerindra yang diketuai Prabowo.

Baca juga: Singgung Etika Bernegara, Anies: Jangan Sembunyi di Balik Keputusan Hukum


“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau (Presiden) Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur,” kata Prabowo.

“Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” ucap Prabowo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com