Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa
Pengamat Dunia Maritim

Pengamat Dunia Maritim

Masa Depan Tol Laut Indonesia

Kompas.com - 24/11/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK dimulainya program tol laut oleh pemerintah pada 2015, proyek ini telah memberikan dampak positif memperlancar distribusi barang di seluruh Indonesia.

Bagaimana pun, program tol laut telah berhasil menghubungkan wilayah perdesaan di kawasan tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) dengan pusat-pusat ekonomi di wilayah lain.

Dengan demikian, pembangunan tol laut memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan konektivitas dan distribusi barang di Indonesia.

Dengan memperpendek waktu tempuh dan mempermudah arus barang, tol laut membantu mewujudkan integrasi ekonomi antarwilayah.

Namun, proyek tersebut terasa manisnya pada periode awal. Dengan intiutif semacam ini, adakah pascakepimimpinan nasional 2024, proyek itu diimplementasikan lebih lanjut? Ataukah sudah cukup hingga harus tutup buku?

Semua itu tergantung visi pemimpin. Visi seorang pemimpin dalam proyek tol laut mencerminkan tekadnya untuk mengembangkan konektivitas maritim dan memanfaatkan potensi jalur laut guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pemimpin visioner akan menetapkan tujuan jangka panjang, termasuk pembangunan sistem tol laut yang efisien dan berkelanjutan.

Visinya melibatkan aspek infrastruktur pelabuhan modern dan pengembangan kapasitas logistik. Serta, penerapan teknologi terkini untuk memastikan efisiensi operasional serta mengelola dampak lingkungan dengan memasukkan teknologi hijau.

Selain itu, menekankan inklusivitas dan kerjasama regional dalam visinya. Ini mencakup kerja sama dengan negara-negara tetangga untuk membangun jaringan tol laut terintegrasi, meningkatkan perdagangan regional, dan memperkuat hubungan diplomatik.

Sebagai bagian dari visi ini, pemimpin visioner menghadapi tantangan manajemen risiko dengan proaktif mengidentifikasi dan mengatasi risiko potensial terkait keamanan, keuangan, dan faktor lain yang dapat memengaruhi kelancaran operasional tol laut.

Visi seorang pemimpin visioner juga mencakup upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam proyek tersebut melalui investasi dalam pelatihan dan pengembangan profesional.

Instrumen penting pembangunan

Bagaimanapun, tol laut telah menjadi instrumen penting dalam mencapai tujuan pembangunan di 3TP. Meningkatnya konektivitas antarwilayah memberikan kesempatan bagi pengembangan ekonomi lokal dan mengurangi keterpencilan beberapa daerah.

Masyarakat di wilayah-wilayah 3TP dapat merasakan manfaat langsung dari infrastruktur tol laut. Manfaat ini dalam hal ketersediaan barang dan lapangan kerja baru.

Jadi, masa depan program tol laut menjanjikan terus berkembangnya konektivitas dan distribusi barang di seluruh Indonesia.

Pimpinan nasional pasca-2024 menjadi mahfum untuk terus memperluas jaringan tol laut, dengan merencanakan rute-rute baru yang menghubungkan wilayah-wilayah yang belum terjangkau sebelumnya.

Tambahan pula dengan adanya inovasi dalam teknologi transportasi laut, seperti penggunaan kapal-kapal cerdas dan sistem manajemen logistik yang lebih efisien, maka program tol laut dapat menjadi semakin efektif dan berkelanjutan.

Pentingnya program tol laut dalam perspektif masa depan juga terkait upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Pemerintah dapat memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.

Selain itu, dalam perspektif masa depan, program tol laut dapat diperkuat dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang lebih canggih.

Sistem monitoring dan manajemen logistik yang terintegrasi dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan bahwa distribusi barang dapat diatur dengan lebih akurat dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Program tol laut tidak hanya memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan distribusi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi dalam mengatasi tantangan pembangunan di 3TP pada masa depan.

Memperkuat posisi Indonesia

Dengan pendekatan berkelanjutan dan terencana dengan baik, maka program tol laut dapat menjadi salah satu pilar utama untuk mencapai pembangunan inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Dalam perspektif masa depan, program tol laut dapat menjadi kunci untuk memperkuat posisi Indonesia dalam konteks ekonomi global. Konektivitas yang lebih baik antarwilayah akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Dengan memanfaatkan jalur tol laut, Indonesia dapat lebih efisien dalam mengelola rantai pasok dan meningkatkan ekspor barang ke pasar internasional.

Hal ini dapat membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih luas, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan regional dan global.

Maka penting untuk melihat masa depan program tol laut sebagai bagian integral dari transformasi digital, dan inovasi dalam sektor transportasi dan logistik.

Pemanfaatan teknologi seperti blockchain, big data, dan kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi manajemen logistik, pelacakan kargo, dan keamanan transaksi di sektor ini.

Dengan memasukkan elemen-elemen tersebut ke dalam program tol laut, pemerintah dapat memastikan bahwa infrastruktur ini tidak hanya relevan, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi, memperkuat daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi perubahan global.

Tidak kalah penting pula dalam perspektif geopolitik Indonesia, program tol laut menjadi salah satu aspek penting dalam memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Konektivitas yang ditingkatkan di seluruh Nusantara dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas regional.

Dengan menjalin hubungan ekonomi yang erat melalui jalur tol laut, Indonesia dapat memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga. Serta, membangun kemitraan yang lebih kuat di tingkat regional.

Dalam konteks geopolitik global, program tol laut mencerminkan peran Indonesia sebagai pemain kunci dalam mengelola jalur maritim yang strategis.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, terutama dalam hal jalur laut yang menghubungkan Samudra Indonesia dan Pasifik.

Dengan begitu, tol laut tidak hanya akan memperkuat dominasi Indonesia di kawasan ini, tetapi juga dapat memberikan dampak positif dalam tata kelola jalur laut global dan perdagangan internasional.

Sebutlah dalam hal geopolitik regional, program tol laut dapat menjadi faktor yang mendorong integrasi ekonomi di Asia Tenggara.

Oleh karena itu, penguatan konektivitas laut antar-negara dalam kawasan, dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perdagangan dan investasi.

Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran lebih proaktif dalam membangun kerjasama ekonomi dengan negara-negara ASEAN, dan mitra-mitra strategis di luar kawasan.

Namun, seiring dengan keuntungan-keuntungan geopolitik, Indonesia juga perlu memperhatikan implikasi keamanan dan geopolitik, yang mungkin muncul seiring dengan perkembangan program tol laut.

Pengamanan jalur laut dan infrastruktur terkait, menjadi krusial untuk melindungi kepentingan nasional. Dan memitigasi risiko potensial, seperti kejahatan maritim atau ketegangan geopolitik di kawasan.

Dari perspektif global, keberhasilan program tol laut dapat memperkuat posisi Indonesia dalam geopolitik ekonomi global.

Negara-negara dengan konektivitas laut yang kuat memiliki daya tarik investasi lebih besar dan peran lebih signifikan dalam tata kelola perdagangan dunia.

Oleh karena itu, keberhasilan program ini dapat menjadi elemen penting dalam strategi Indonesia untuk meningkatkan peran ekonomi dan politiknya di tingkat global.

Maka melihat ke depan, Indonesia perlu memastikan bahwa program tol laut tidak hanya menjadi instrumen ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi pada perdamaian dan kerjasama di tingkat global.

Risiko konsep tol laut tidak pasti

Jika kelanjutan konsep tol laut di Indonesia menghadapi ketidakpastian atau bahkan ditiadakan, maka dampaknya dapat dirasakan di berbagai sektor.

Tanpa kelanjutan program tol laut, masalah distribusi barang antarwilayah di Indonesia dapat kembali menjadi tantangan signifikan.

Wilayah perdesaan, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) mungkin tetap mengalami keterbatasan aksesibilitas. Dan ini menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang sulit diatasi.

Ketidakpastian mengenai kelanjutan konsep tol laut juga dapat menghambat potensi pengembangan ekonomi di daerah-daerah yang bergantung pada konektivitas laut.

Peluang investasi dan pembukaan lapangan kerja baru yang diharapkan dari program ini pun terkendala. Lantas mengakibatkan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Selain itu, pengembangan sektor pariwisata dan perikanan yang diharapkan dari konektivitas laut dapat terhenti, kemudian menghambat potensi penghasilan dari sektor-sektor ini.

Ketidakpastian terkait kelanjutan program tol laut juga dapat berdampak pada posisi geopolitik Indonesia di tingkat regional dan global.

Kekuatan dan dominasi Indonesia dalam tata kelola jalur laut strategis dapat berkurang. Hal ini memengaruhi kontribusi Indonesia dalam kerjasama regional.

Dampak lainnya –termasuk potensi ketidakpastian di sektor logistik dan transportasi— menimbulkan pergeseran kembali ke metode distribusi yang lebih tradisional.

Sehingga waktu tempuh yang lebih lama dan keterbatasan akses menyulitkan pengelolaan rantai pasok nasional.

Hal ini menyebabkan peningkatan biaya dan risiko kerusakan barang selama perjalanan. Jelaslah ini merugikan terhadap keberlanjutan bisnis dan pengembangan industri di seluruh negeri.

Tanpa kelanjutan program tol laut, pemerintah mungkin harus mencari alternatif lain untuk menjembatani kesenjangan distribusi antarwilayah.

Upaya untuk meningkatkan konektivitas darat atau udara mungkin menjadi pilihan, meskipun hal ini dapat melibatkan biaya dan tantangan teknis yang signifikan.

Oleh karena itu, strategi pengganti harus dirancang dan diimplementasikan secara hati-hati. Pertanyaanya: bisa sebandingkah faedahnya dengan implementasi program tol laut?

Semua itu tergantung visi pemimpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com