Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Kemakmuran di Jawa dan Luar Jawa Tak Boleh Timpang

Kompas.com - 23/11/2023, 08:17 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menyebut kemakmuran masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dan luar Jawa tidak boleh timpang.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam program Gagas RI yang dibawakan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

“Jangan kemakmuran berbeda antara Jawa dengan luar Jawa,” kata Anies sebagaimana disiarkan langsung di Kompas TV, Rabu (22/11/2023) malam.

Anies mengungkapkan, ingin menjadikan Indonesia memiliki visi satu kemakmuran, yakni tidak boleh ada ketimpangan antara di Jawa dan luar Jawa. Lalu, kemakmuran di desa dan kota kecil dengan kota besar juga harus sama.

“Kesatuan kemakmuran itu hendak kita raih bersama,” ujar Anies.

Baca juga: Sebut Harga Pangan Mahal, Anies: Beras Naik 30 Persen, Cabai Merah 113 Persen

Menurut Anies, terdapat delapan jalan perubahan yang akan ditempuh untuk mewujudkan terciptanya satu kemakmuran atau kemakmuran yang tidak timpang tersebut.

Pertama, biaya hidup harus murah dan kebutuhan masyarakat tersedia. Kedua, kemiskinan harus dientaskan dengan memberikan perluasan kepastian berusaha dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Ketiga, lingkungan hidup harus lestari dan tercipta keadilan biologis bagi manusia dan makhluk hidup lain.

Kemudian, membuat integrasi desa dan kota yang saling memajukan.

“Ini bukan sesuatu yang membutuhkan kerumitan, ini membutuhkan kemauan,” kata Anies.

Baca juga: Soal Tekanan, Anies: Lebih Berat Tekanan yang Dialami Ibu Rumah Tangga dan Pemuda yang Cari Kerja

Kelima, akses pendidikan dan kesehatan yang setara bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di pelosok.

Keenam, keluarga harus tangguh, kuat, dan memiliki ketahanan ekonomi sehingga bisa mendidik anak dengan baik.

Ketujuh, Indonesia bisa berperan di tingkat dunia dan menjadi pusat. Kebijakan pemerintah juga harus konsisten dan tidak berubah setiap enam bulan sekali.

“Dan tentu saja (kedelapan) Indonesia yang tangguh secara pertahanan keamanan,” kata Anies.

Adapun Anies dan Muhaimin diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Mereka juga telah membentuk Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) yang dipimpin Marsekal Madya (Purn) Syaugi Alaydrus.

Baca juga: Indonesia Sering Disebut Wakanda dan Konoha, Anies: Orang Takut Muncul Tuntutan Hukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com