Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentilan PDI-P ke Gibran, Jokowi, dan Bobby: Singgung "Playing Victim" hingga Badut Politik

Kompas.com - 10/11/2023, 11:42 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu politik antara PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo dan keluarga kian menghangat. Elite partai banteng kembali melempar sentilan-sentilan tajam, tidak hanya ke Jokowi, tetapi juga ke putra sulungnya yang juga kader PDI-P, Gibran Rakabuming Raka.

Memang, sejak Gibran menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, hubungan PDI-P dengan Jokowi dan keluarga menyiratkan kerenggangan.

Ditambah lagi, baru-baru ini, menantu Jokowi yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, juga menyatakan dukungannya buat Prabowo-Gibran.

Playing victim

Sedianya, Prabowo dan Gibran telah mendaftarkan diri sebagai bakal capres-cawapres peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober 2023.

Namun, hingga kini, Gibran belum resmi mundur dari PDI-P. Wali Kota Surakarta itu hanya pamit untuk menjadi cawapres Prabowo, tetapi tak mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai.

Baca juga: Gibran, Kaesang, dan Bobby: Politisi Asal Trabas

Pun PDI-P enggan memecat Gibran. Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, partainya enggan mengambil langkah duluan lantaran menurutnya Gibran pandai memutarbalikkan fakta, menempatkan diri sebagai korban.

"Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah," kata Komarudin dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Kamis (9/11/2023).

"Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu," sambung dia.

Komarudin bilang, Gibran telah membangkang keputusan partai yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai bakal capres-cawapres. Oleh karenanya, PDI-P menantikan keberanian orang nomor satu di Surakarta itu untuk mengembalikan KTA.

“Masa, kau telah berani lawan kita, tapi tidak berani kembalikan KTA. Hahaha. Lucu-lucu saja ini," kata Komarudin.

Bakal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tiba di kantor KPU RI, Rabu (25/10/2023), sekitar pukul 11.20 WIB.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Bakal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tiba di kantor KPU RI, Rabu (25/10/2023), sekitar pukul 11.20 WIB.

Badut politik

Komarudin juga menyinggung sikap Presiden Jokowi kini yang menurutnya berbeda. Perbedaan itu, kata dia, dipengaruhi oleh "badut-badut" di Istana yang mengelilingi Kepala Negara.

Namun, Komarudin tak mengungkap jelas “badut-badut” yang ia maksud.

"(Jokowi berbeda) setelah badut-badut politik mulai berkumpul di sekeliling istana. Itulah," kata Komarudin.

Komarudin mengungkapkan, sebenarnya, pandangan dan sikap PDI-P tak sepenuhnya berbeda dengan Jokowi ketika Presiden RI itu memasuki periode kedua masa kepemimpinannya.

Namun, PDI-P tak menyangka pada akhirnya Jokowi tak sejalan dengan partai dalam hal dukungan ke bakal capres-cawapres.

Halaman:


Terkini Lainnya

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com