Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran Gibran Dikritik karena Hendak Jadi Cawapres, Prabowo: Dinasti Politik Itu Biasa

Kompas.com - 24/10/2023, 20:40 WIB
Tatang Guritno,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menyebut bahwa dinasti politik adalah hal biasa.

Ini Prabowo sampaikan menanggapi banyaknya kritik yang dilayangkan ke bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap melanggengkan dinasti politik keluarga Joko Widodo.

“Saya sekarang bersama dengan Mas Gibran, anak muda, ada yang mengatakan dinasti politik. Dinasti di politik dan di semua bidang kehidupan, ya dinasti itu biasa,” kata Prabowo saat berpidato di acara deklarasi dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Prabowo mengaku selalu bangga mengatakan bahwa dirinya adalah putra dari Sumitro Djoyohadikusumo, ekonom dan politikus Indonesia. Prabowo juga bangga pada kakeknya, Margono Djoyohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia.

Ketua Umum Partai Gerindra itu justru berterima kasih ke ayah dan kakeknya yang telah mendidik dia untuk berbakti kepada bangsa.

Baca juga: PSI Resmi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Meski terlahir dari keluarga terpandang, kata Prabowo, dirinya punya kontribusi tersendiri buat negara.

“Nilai saya dengan apa yang saya buat untuk bangsa dan negara saya, kan begitu,” ujarnya.

Prabowo menilai, banyak pihak yang seolah ingin mencari celah dari dirinya dan Gibran yang hendak berpasangan sebagai capres-cawapres. Ada yang menyebut Gibran terlalu muda, ada pula yang menilai Prabowo terlalu tua.

“Yang satu terlalu muda, satu terlalu tua, jadi yang benar yang mana? Yang benar lo aja. Kalau lo boleh, Kalau kita enggak boleh? Enak aja,” kata Prabowo disambut sorak sorai kader dan simpatisan yang hadir.

Baca juga: Kaesang Minta Prabowo-Gibran Jalani Politik Santai dan Santun di Pilpres 2024

Meski demikian, Prabowo mengajak partai politik pendukungnya dan seluruh simpatisan untuk fokus pada tujuan Koalisi Indonesia Maju pada Pemilu Presiden 2024. 

Bahwa dengan mencalonkan diri pada kontestasi pemilihan mendatang, ia dan Gibran bertekad memperbaiki kehidupan seluruh rakyat Indonesia.

“Jadi kawan-kawan sekalian, jangan ragu-ragu dengan isu ini, isu itu, terlalu muda, terlalu tua, dinasti ini, dinasti itu, jangan. Fokus, pilihan pada rakyat, kita hilangkan kemiskinan, kita jamin kehidupan yang baik untuk seluruh rakyat Indonesia bersama Prabowo Subianto,” kata Prabowo.

“Bukan Prabowo sebagai individu, bukan Gibran sebagai individu. Prabowo sebagai simbol, Gibran sebagai simbol, dua kekuatan merah putih menjadi satu,” tandasnya.

Sebelumnya, bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengumumkan nama Gibran sebagai bakal cawapres pendampingnya untuk Pemilu 2024.

Nama Gibran diumumkan usai para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju menggelar rapat di kediaman Prabowo, Minggu (22/10/2023). Namun, Gibran tak hadir dalam deklarasi itu.

"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Minggu malam.

Baca juga: KPU Terima Surat Pemberitahuan Pendaftaran Prabowo-Gibran dari KIM

Meski Gibran tak hadir di acara deklarasi, Gerindra mengeklaim politikus PDI-P itu telah menerima pinangan menjadi cawapres Prabowo.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, segala persyaratan untuk Gibran menjadi cawapres Prabowo sudah disiapkan. Keduanya bakal mendaftar sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober 2023.

“Iyalah, persyaratan sudah siap," ujar Dasco saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

Nasional
Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta 2024, Mahfud: Silakan Saja

Nasional
Putusan MA soal Usia Kepala Daerah Dinilai Bikin Syarat Pencalonan Pilkada Tak Adil dan Seragam

Putusan MA soal Usia Kepala Daerah Dinilai Bikin Syarat Pencalonan Pilkada Tak Adil dan Seragam

Nasional
KPU Disebut Bisa Tunda Pemberlakuan Putusan MA soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KPU Disebut Bisa Tunda Pemberlakuan Putusan MA soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Nasional
Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Nasional
Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com