Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Kediamannya, Ganjar Bergerak ke Tugu Proklamasi Sebelum Daftar Capres di KPU

Kompas.com - 19/10/2023, 09:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo meninggalkan kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta menuju Tugu Proklamasi, Kamis (19/10/2023) pagi.

Ganjar didampingi istrinya, Siti Atikoh dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Ganjar tampak berbaju hitam. Dia didampingi Siti Atikoh di dalam mobil.

Baca juga: Suasana Rumah Megawati Jelang Pendaftaran Ganjar-Mahfud ke KPU

Sebelum meninggalkan kediaman, tampak sejumlah orang berdiskusi di halaman rumah Ganjar.

Pantauan Kompas.com, Ganjar berangkat pukul 09.37 WIB dengan menggunakan mobil hitam berpelat nomor B 1573 DOE.

"Insyallah, Bismillah ya," ucap Ganjar sembari melambaikan tangan ke awak media.

Melihat pergerakan Ganjar, awak media yang sudah menunggu di depan kediaman langsung mengikuti dari belakang iring-iringan.

Perlu diketahui, setelah dari Tugu Proklamasi, Ganjar dan Mahfud MD akan menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar capres dan cawapres Pilpres 2024.

Partai politik pengusung pasangan Ganjar-Mahfud akan mengatarkan pendaftaran ke KPU pukul 11.00 WIB.

"Insyallah besok kami akan mendaftarkan capres dan cawapres kami, ke KPU, pukul 11.00 WIB. Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa kami sudah siap dengan semua persyaratannya. Kami akan mendaftar ke KPU dan insyallah semua persyaratan itu bisa diterima," kata Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Diperiksa Dewas KPK 6 Jam, Nurul Ghufron Akui Telepon Pihak Kementan Terkait Mutasi Pegawai

Nasional
Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Seorang Pria Diamankan Paspampres Saat Tiba-tiba Hampiri Jokowi di Konawe

Nasional
Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Pro dan Kontra Komposisi Pansel Capim KPK yang Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Jokowi Restui Langkah Menkes Sederhanakan Kelas BPJS Kesehatan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan 'Sesuai Kebutuhan Presiden'

Revisi UU Kementerian Negara Dibahas di DPR, Jumlah Kementerian Diusulkan "Sesuai Kebutuhan Presiden"

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Soal Revisi UU MK, Pakar Sinyalir Punya Tujuan Politik

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Kasus TPPU SYL, KPK Panggil 3 Pemilik Biro Perjalanan

Nasional
Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi dalam Sidang Etik Nurul Ghufron

Nasional
Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Nasional
Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju pada Pilkada Jabar

Nasional
Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Nasional
Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Nasional
4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

Nasional
Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Nasional
Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com